Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2) by Author "Ardini Saptaningsih Raksanagara"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Peningkatan Sampah Plastik di Indonesia(2022-10-07) HERA HERAWATI; Ardini Saptaningsih Raksanagara; Kurnia WahyudiTerjadinya pandemi Novel Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) pada akhir tahun 2019 diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah produksi sampah di Indonesia sebagai akibat dari diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penerapan pembatasan sosial menyebabkan masyarakat lebih banyak beraktivitas di luar rumah sehingga meningkatkan produksi limbah padat rumah tangga yang berkaitan dengan perlindungan diri terhadap penyebaran wabah Covid-19. Sampah plastik menjadi salah satu jenis sampah yang menjadi sorotan karena penggunaannya meningkat sebagai akibat dari perubahan pola pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dan penggunaan APD berbahan dasar plastik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Riset ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kasus Covid-19 dengan volume sampah plastik di 27 Provinsi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan studi ekologi. Data yang digunakan dalam riset ini adalah data sekunder yaitu data volume sampah plastik di tingkat provinsi yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Analisis uji beda dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukan bahwa terdapat perbedaan median volume sampah plastik pada tahun 2019 dengan tahun 2020 selisih median = 676,23, interval kepercayaan 95% (58,05; ï‚¥) p = 0,025, namun tidak terdapat perbedaan median volume sampah plastik tahun 2019 dengan tahun 2021 selisih median 2349,46, interval kepercayaan 95% (256,53; ï‚¥), p = 0,028). Berdasarkan hasil riset bivariat hubungan kasus Covid-19 dengan volume sampah plastik pada tahun 2020 menunjukan korelasi positif yang signifikan (koefisien korelasi Spearman = 0,563, interval kepercayaan 95% (0,118; 0,851), p = 0,02) sedangkan pada tahun 2021 menunjukan korelasi positif yang dignifikan (koefisien korelasi Spearman = 0,564, interval kepercayaan 95% (0,153; 0,850), p = 0,02). Terdapat hubungan antara kasus Covid-19 dengan volume sampah plastik di Indonesia.Item makna kekerasan pada remaja putri pelaku transaksi seksual di klinik mawar kota bandung(2016-04-18) PRITA PUTRI PRIMA PERTIWI; Ardini Saptaningsih Raksanagara; Kuswandewi MutyaraPerilaku seksual berisiko pada remaja telah mengalami pergeseran menjadi bentuk transaksi seksual. Transaksi seksual pada remaja memperlihatkan bahwa remaja putri menerima perlakuan seksual dari laki-laki sehingga memiliki risiko yang besar terhadap kekerasan seksual. Faktor-faktor kekerasan yang diterima dari keluarga dan lingkungannya berhubungan dengan penerimaan kekerasan pada saat transaksi seksual. Lembaga Swadaya Masyarakat PKBI menyebutkan remaja putri yang datang dengan kasus kekerasan seksual hanya datang apabila kekerasan menimbulkan keluhan fisik. Remaja tidak memahami kejadian yang dialami sebagai bentuk kekerasan. Perspektif feminis kekerasan seksual perkosaan digunakan untuk melihat fenomena ini. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan makna kekerasan bagi remaja yang melakukan transaksi seksual ideologi patriarki remaja, pelaku dan masyarakat serta mengetahui riwayat kekerasan dan perilaku menyimpang sebelum memasuki eks lokalisasi Saritem Kota Bandung Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian adalah remaja putri yang melakukan transaksi seksual, mucikari, masyarakat yang tinggal di eks lokalisasi saritem, tamu pelanggan dari remaja putri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan makna kekerasan bagi remaja putri pada transaksi seksual adalah pemaksaan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam transaksi seksual baik dalam proses awal masuk dan proses transaksi seksual dengan jenis kekerasan fisik, ekonomi, verbal dan seksual menyebabkan dampak kerugian secara ekonomi. Ideologi gender remaja berlawanan dengan ideologi patriarki dari pelaku dan masyarakat setempat sehingga remaja memiliki risiko tinggi untuk terus menerus mengalami kekerasan. Remaja putri memiliki riwayat lingkungan dengan perilaku menyimpang dan riwayat kekerasan sebelumnya. Kekerasan dapat dicegah apabila masyarakat di eks lokalisasi saritem menolak laki-laki yang menggunakan minuman beralkohol, LSM Klinik mawar PKBI memperkenalkan kekerasan terhadap perempuan sebagai bagian dari penyuluhan dan konseling kesehatan, keluarga dapat mendidik dan mengasuh anak bebas dari tindak kekerasan dan perilaku menyimpang, lingkungan sekolah bebas kekerasanItem PERAN DUKUNGAN SOSIAL WARGA PEDULI AIDS (WPA) TERKAIT KUALITAS HIDUP ODHA DI KOTA BANDUNG(2018-02-19) INDRA BUDIMAN; Ardini Saptaningsih Raksanagara; Kuswandewi MutyaraHIV/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dengan jumlah yang terus meningkat tidak saja menimbulkan dampak pada kehidupan sosial serta kekhawatiran masyarakat. Masyarakat menganggap HIV/AIDS dapat menular dengan mudah bahkan selalu dikaitkan dengan perilaku yang negatif sehingga pengidap HIV/AIDS dikucilkan dan didiskriminasi. Masih adanya stigma dan rendahnya dukungan sosial dari masyarakat dapat memengaruhi kualitas hidup ODHA (Orang Dengan HIV AIDS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplor peran dukungan sosial WPA terkait kualitas hidup ODHA di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Jumlah informan penelitian adalah 11 orang. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, telaah dokumen dan pengamatan berperan-serta. Analisis data dilakukan dengan transkripsi, koding, kategorisasi, dan theorizing. Hasil penelitian menunjukkan peran dukungan emosi WPA (Warga Peduli AIDS) berupa memberi motivasi, memberi semangat dan mengadakan pertemuan rutin ODHA dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA secara fisik dan psikologis. Peran dukungan materi WPA berupa member ongkos, menggalang dana dan mencari donatur dapat meningkatkan kesehatan fisik ODHA. Peran dukungan informasi WPA berupa memberikan sosialisasi, penyuluhan, membuat laporan dan pemberdayaan dapat menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif dan nyaman bagi ODHA. Peran dukungan tenaga WPA berupa mengawasi minum obat, mengantar berobat, mengurus administrasi/SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dan mengambilkan obat dapat menciptakan hubungan sosial yang baik bagi ODHA dan masyarakat.Item PERBEDAAN PENGARUH METODE PERMAINAN EDUKATIF KARTU KASUGI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SERTA MOTIVASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SEKOLAH DASAR(2016-10-04) KRISTYAWAN SUTRIYANTO; Merry Wijaya; Ardini Saptaningsih RaksanagaraPromosi Kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan maupun motivasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Peningkatan pengetahuan dan motivasi PHBS pada siswa dapat dilakukan dengan bantuan metode promosi kesehatan yang menarik, mudah, dan sederhana. Permainan edukatif Kartu Kasugi merupakan metode yang memenuhi kriteria tersebut dan cocok digunakan sebagai metode promosi kesehatan untuk anak usia sekolah. Tujuan penelitian adalah menganalisis perbedaan antara pengaruh metode permainan edukatif Kartu Kasugi dan metode ceramah terhadap peningkatan pengetahuan serta motivasi perilaku hidup bersih dan sehat siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui pendekatan Quasi Experimental - Non-Equivalent Control Group Design. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian kelayakan media Kartu Kasugi oleh ahli dan skor pretest-posttest pengetahuan serta motivasi PHBS pada kelompok perlakuan permainan Kartu Kasugi maupun ceramah. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat peningkatan pengetahuan yang bermakna setelah siswa mendapat 1 kali permainan Kartu Kasugi (p=0,102). Terdapat peningkatan pengetahuan yang bermakna setelah siswa mendapat 2 dan 3 kali permainan Kartu Kasugi (p<0,001). Tidak terdapat peningkatan motivasi yang bermakna setelah siswa mendapat 1 kali permainan Kartu Kasugi (p=1,00). Terdapat peningkatan motivasi yang bermakna setelah siswa mendapat 2 dan 3 kali permainan Kartu Kasugi (p<0,001). Tidak terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan yang bermakna antara siswa yang mendapat 3 kali permainan Kartu Kasugi dengan 3 kali ceramah (p=0,484), dan tidak terdapat perbedaan peningkatan motivasi yang bermakna antara siswa yang mendapat 3 kali permainan Kartu Kasugi dengan 3 kali ceramah (p=0,205). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian promosi kesehatan melalui metode permainan edukatif Kartu Kasugi berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan motivasi PHBS pada siswa sekolah dasar. Pemberian promosi kesehatan melalui 3 kali permainan edukatif Kartu Kasugi dengan 3 kali ceramah memberikan peningkatan pengetahuan dan motivasi PHBS yang tidak berbeda secara bermakna. Pemberian permainan edukatif Kartu Kasugi dapat menjadi media promosi kesehatan alternatif untuk mengatasi keterbatasan sumber daya kesehatan.