S1 - Sarjana
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S1 - Sarjana by Subject ": Coalbed methane"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Evaluasi Potensi Coalbed Methane (CBM) Pada Lapangan Batman, Formasi Tanjung, Cekungan Barito, Kalimantan Selatan(2013-07-22) FACHRI NOVIAN DANU P; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenCoalbed Methane (CBM) adalah salah satu unconventional resources yang mulai dikembangkan di Indonesia yang berasal dari gas yang tersimpan dalam batubara. Hal ini dilatarbelakangi karena produksi minyak sedang mengalami penurunan secara global maupun nasional ditengah permintaan akan minyak dan gas yang terus meningkat. Salah satu komponen penting dalam prediksi awal potensi CBM adalah besaran sumberdaya dan cadangannya. Metoda perhitungan sumberdaya dan cadangan CBM yang biasa digunakan adalah metoda volumetrik Lapangan Batman merupakan lapangan operasi Coalbed Methane yang terletak pada Cekungan Barito, Provinsi Kalimantan Selatan. Analisis yang dilakukan ialah dengan melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan mengkalibrasikan data 6 log sumur dan 24 data line seismik. Fokus studi pada penelitian ini adalah mengidentifikasi interval Formasi Warukin sebagai reservoar dan menghitung potensi sumberdaya gas metana pada daerah prospek. Berdasarkan analisis system tract yang terdapat pada LST II, zona B pada TST dan LST I, dan zona C pada HST I. Total gas content sebanding dengan meningkatnya kedalaman dimana zona C memiliki total gas content paling besar dengan coal rank berupa Sub bituminous , high volatile bituminus C- high volatile bituminus B dengan % Rv (Vitrinite Reflectance) berkisar antara 0.4-0.7 %. Struktur geologi yang berkembang yaitu adanya perlipatan, sesar naik, dan tinggian. Serta, diendapkan pada lingkungan delta plain hingga delta front berdasarkan analisis fasies pada seam batubara 04 lapangan batman. Analisis properti batubara diketahui hasil nilai total gas content zone A sebesar 101,98 scf/ton, zone B sebesar 142,48 scf/ton, zone C sebesar 156,49 scf/ton dengan derajat batubara berupa high bituminous C- high bituminous B (Coal Classification, Ward 1984). Berdasarkan hasil perhitungan properti batubara Zone A, B, dan C dapat diketahui sumberdaya gas metana dengan interval kedalaman 300-900 m yang terkandung (gas in-place) sebesar 185.27 Bcf (billion cubic feet)