Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2) by Subject "BBLR"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item EFEKTIVITAS KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN SUSU TERHADAP PENCEGAHAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH PADA IBU HAMIL RISIKO KURANG ENERGI KRONIS DI KABUPATEN PASURUAN(2017-04-04) VICTOR HENDRATMOKO; Deni Kurniadi Sunjaya; Yenni ZuhairiniABSTRAK Kejadian BBLR di Kabupaten Pasuruan meningkat sejak tahun 2011-2015 (1,9%, 2,5%, 2,6%, 2,9% dan 3,1%). Pemerintah daerah memberikan intervensi gizi pada ibu hamil risiko KEK dalam bentuk PMT-P susu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengeksplorasi efektivitas PMT-P susu dalam meningkatkan status gizi ibu hamil dan dampaknya terhadap kejadian BBLR serta eksplorasi faktor determinan BBLR. Desain penelitian adalah embedded concurrent mixed method. Penelitian kuantitatif digunakan dalam analisis pertambahan berat badan ibu hamil penerima PMT-P susu secara deskriptif. Analisis perbedaan kejadian BBLR serta analisis hubungan faktor usia, paritas, jarak kehamilan, anemia terhadap kejadian BBLR menggunakan uji statistik Chi-Square dan alternatifnya. Penelitian kualitatif digunakan dalam eksplorasi kegiatan PMT-P susu menggunakan pendekatan naratif. Eksplorasi faktor determinan BBLR menggunakan paradigma interpretivism dengan predetermined categories serta pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil penerima PMT-P susu yang mengalami kenaikan berat badan sesuai anjuran hanya sejumlah 5 orang (13,16%). Tidak terdapat perbedaan kejadian BBLR pada ibu hamil yang menerima maupun tidak menerima PMT-P susu (p=0,642). Faktor usia, paritas, jarak kehamilan, anemia tidak berhubungan dengan kejadian BBLR (p=0,073; p=1,000; p=0,760; p=0,928). Kegiatan PMT-P susu tahun 2014 direncanakan tidak presisi dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kaidah intervensi gizi pemulihan. Faktor determinan BBLR meliputi: 1) faktor genetik dan dasar; 2) faktor demografi, sosio ekonomi dan psikososial; 3) faktor kehamilan; 4) faktor gizi; 5) faktor kesakitan selama hamil; 6) faktor paparan berbahaya; dan 7) faktor pelayanan antenatal. Kegiatan PMT-P susu untuk ibu hamil risiko KEK yang sudah berjalan tidak efektif dalam menanggulangi masalah status gizi ibu hamil risiko KEK serta mencegah kelahiran BBLR. Faktor determinan BBLR sangat kompleks, sehingga untuk mencegahnya dibutuhkan program komprehensif yang meliputi tujuh faktor determinan BBLR yang ada di Kabupaten Pasuruan Kata kunci : BBLR, Ibu hamil risiko KEK, PMT-P susu.Item PENGEMBANGAN MEDIA EDUKASI DALAM BENTUK LAYANAN PERCAKAPAN BERBASIS WHATSAPP UNTUK IBU HAMIL DALAM MENCEGAH BERAT BAYI LAHIR RENDAH Oleh(2023-04-01) RISKHA DORA C D; Noormarina Indraswari; Raden Tina Dewi JudistianiKelahiran bayi dengan kondisi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yaitu berat tidak lebih dari 2500 gram masih menjadi masalah yang harus dipecahkan. BBLR memiliki dampak jangka panjang seperti infeksi, kelainan bawaan, gangguan kepribadian, serta gangguan tumbuh kembang, dan fungsi otak rentan hingga dewasa nanti. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran literasi ibu hamil dalam pencegahan BBLR, menganalisis kebutuhan bidan dan ibu hamil terhadap layanan edukasi kesehatan ibu hamil dalam mencegah BBLR, mendapatkan model pengembangan layanan percakapan berbasis whatsapp bagi ibu hamil dalam mencegah BBLR, serta mendapatkan gambaran penerimaan pengguna yaitu bidan dan ibu hamil, ahli IT, dan ahli komunikasi terhadap layanan chatbot berbasis whatsapp bagi ibu hamil dalam mencegah BBLR. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method. Subjek penelitian berjumlah 15 orang, yang terdiri dari 5 bidan dan 10 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Gamping 1 Kabupaten Sleman Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 35 orang terdiri dari pengguna (bidan dan ibu hamil), ahli IT, ahli komunikasi, dan ahli kebidanan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi Dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan dua tahap, yaitu tahap analisis data kualitatif yakni mengikuti model analisis interaktif yang terdiri dari tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dan tahap analisis data kuantitatif yakni uji penerimaan model Rasch. Hasil penelititan menunjukkan bahwa (1) literasi ibu hamil tentang pencegahan BBLR masih beragam, namun pada umumnya telah mengetahui bagaimana sebab-sebab terjadinya BBLR dan bagaimana pencegahannya; (2) bidan dan ibu hamil membutuhkan suatu layanan chatbot berbasis whatsapp yang bermanfaat, mudah digunakan, dan murah; (3) model layanan chatbot berbasis whatsapp dalam meningkatkan literasi ibu hamil guna mencegah BBLR dibuat dengan memberikan tampilan menu yang simpel dan praktis yang terbagi dalam tiga bagian, yaitu register, informasi, dan edukasi; (4) penerimaan pengguna, ahli IT, dan ahli komunikasi terhadap layanan chatbot berbasis whatsapp bagi ibu hamil dalam mencegah BBLR dapat dikatakan baik, meskipun masih harus merevisi kembali soal pertanyaan P1, P4, P6, dan P9 karena memiliki tingkat kesukaran tinggi sedangkan P2, P5, dan P8 karena memiliki tingkat kesukaran rendah.