Ilmu Komunikasi (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Komunikasi (S3) by Subject "Adaptasi"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA PENCARI SUAKA DENGAN MASYARAKAT KOTA PEKANBARU (Studi Fenomenologi Komunikasi Adaptasi Lintas Budaya Pencari Suaka yang Berada di Rumah Detensi Imigrasi dengan Masyarakat Kota(2018-09-10) RINGGO ELDAPI YOZANI; Susanne Dida; RohandaKota Pekanbaru merupakan salah satu kota yang banyak disinggahi oleh pencari suaka untuk mencari perlindungan akibat kondisi negara mereka yang tidak kondusif. Selama berada di Kota Pekanbaru, pencari suaka menghuni Rumah Detensi Imigrasi (RUDENIM) sampai akhirnya mereka di berangkatkan ke negara ketiga. Para pencari suaka yang menghuni RUDENIM Kota Pekanbaru, diberikan kebebasan untuk keluar masuk RUDENIM dengan jam yang ditentukan dalam setiap harinya. Hal tersebut membuat para pencari suaka tidak bisa menghindari interaksi lintas budaya dengan masyarakat Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap Motif pencari suaka dalam melakukan interaksi dengan masyarakat Kota Pekanbaru, Proses pemahaman dan pemaknaan hidup pencari suaka berdasarkan pengalaman komunikasi lintas budaya selama berada di Kota pekanbaru, serta untuk menemukan Model komunikasi lintas budaya Pencari suaka selama berada di Kota Pekanbaru. Pada penelitian ini menggunakan Teori Fenomenologi, Teori Interaksi Simbolik, Teori Konstruksi Sosial Realitas, Teori Identitas Sosial, Teori Akomodasi Komunikasi, serta Teori Adaptasi Lintas Budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Fenomenologi Alfred Schutz. Pengumpulan data dilakukan dengan Wawancara Mendalam terhadap para pencari suaka, Observasi, serta studi dokumentasi dari para pencari suaka dalam beraktivitas sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif berinteraksinya pencari suaka dengan masyarakat Kota Pekanbaru adalah motif ingin bersosialisasi, motif ingin belajar, serta motif untuk mencari hiburan atau sekedar menyalurkan hobi. Dalam berinteraksi lintas budaya dengan masyarakat Kota Pekanbaru, para pencari suaka memaknai diri mereka sebagai Imigran Ilegal, Korban Peperangan, orang yang teraniaya, serta menganggap sama dengan masyarakat Kota Pekanbaru. Sedangkan komunikasi adapatasi lintas budaya yang dilakukan oleh para pencari suaka melalui dua strategi, yakni strategi konvergensi dan strategi divergensi. Komunikasi adaptasi lintas budaya yang dilakukan oleh pencari suaka antara lain beradaptasi dengan komunikasi verbal, adaptasi dengan komunikasi nonverbal, adaptasi dengan asas persamaan agama Islam, adaptasi dengan cara berpakaian, serta beradaptasi dengan iklim yang ada di Kota Pekanbaru