Aktivitas Antimikroba Ekstrak Bit Merah (Beta vulgaris L.) Menggunakan Pelarut Polar terhadap Bakteri Escherischia coli dan Staphylococcus aureus

Abstract

Bit merah (Beta vulgaris L.) memiliki fungsi sebagai pewarna alami, antioksidan, dan antimikroba. Ekstrak bit merah berpotensi sebagai antimikroba terhadap bakteri patogen (Escherischia coli dan Staphylococcus aureus) karena mengandung pigmen betalain yang merupakan pigmen golongan alkaloid serta berbagai komponen fitokimia yang mampu berperan sebagai antimikroba. Keberhasilan ekstraksi komponen aktif bit merah akan tergantung dari jenis pelarut yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis pelarut polar yang paling efektif dari ekstrak bit merah untuk menghambat bakteri patogen E. coli dan S. aureus. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan analisis deskriptif dengan 4 perlakuan pelarut polar, yaitu akuades, etanol, akuades + asam sitrat 0,2%, dan etanol + asam sitrat 0,2%, masing-masing diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak bit merah dengan pelarut polar menghasilkan aktivitas antimikroba terhadap bakteri uji E. coli dan S. aureus. Diameter zona hambat tertinggi dihasilkan oleh ekstrak bit merah menggunakan pelarut akuades ditambah asam sitrat 0,2% dengan diameter zona hambat masing-masing 14,9 mm dan 13,9 mm terhadap bakteri E. coli dan S. aureus dengan efektivitas antimikroba terkategori kuat.

Description

Keywords

antimikroba, bit merah, E.coli

Citation