THEME IN INDONESIAN FOLKTALES IN ENGLISH VERSION

Abstract

ABSTRACT This thesis is entitled “Theme in Indonesian Folktales in English Version: A Systemic Functional Grammar Study”. The objectives of this study are analyzing the themes, their elements, thematic progressions and their contributions to the textual cohesion of Indonesian Folktales in English Version. The collected data, in this research were taken from the book entitled “Indonesian Folktales” published in 1981 by Pustaka Media Publisher. Two data, Princess Sumur Bandung and Malim Dewa which consist of 104 paragraphs and 640 clauses were chosen to be analyzed based on the theory of Systemic Functional Grammar (SFG) which pioneered by Halliday. The method and technique used in this study are descriptive qualitative method. The results of this research reveals that (1) there are two kinds of theme-rheme patterns are found; they are simple theme-rheme patterns and multiple theme-rheme patterns. In details, the simple theme-rheme patterns contain constant theme-rheme pattern, linear theme-theme rheme pattern, and derived theme-rheme pattern, while multiple ones contain combination of constant and linear theme, combination of linear and derived theme, and combination of constant, linear and derived theme-rheme pattern. Besides, the combination of constant and linear theme-rheme pattern are the most frequently distributed. While the elements of themes which found are textual, interpersonal and ideational elements. Further, the results of the research also reveal that (2) the contributions of chosen themes, the elements and thematic progression pattern to the textual cohesion of Indonesian Folktales in English Version which cover unmarked theme, marked theme, textual themes and thematic progressions patterns are linked each other in contributing to the cohesiveness of Indonesian Folktales in English Version. In addition, the most important things in constructing the cohesiveness of Indonesian Folktales in English Version are the elements of themes itself. Pronouns are the most frequently used to link the cohesiveness of Indonesian Folktales which appeared 288 times. The pronouns orient the reader to what the text is about and focus on generalized participants which the participants are realized by ideational theme. In other word, ideational themes are used to show the clarity of the subject matter being told. The second ones are structural conjunction which appeared 137 times which contribute to build and to link the previous elements to the following one to make the information between all clauses will be more cohesive. Keywords : Theme, Elements, Indonesian Folktales. ABSTRAK Tesis ini berjudul “Theme in Indonesian Folktales in English Version: A Systemic Functional Grammar Study”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis jenis tema, elemen, pola tema-rema dan kontribusinya dalam membentuk teks yang kohesif terhadap Cerita Rakyat Indonesia dalam Versi Bahasa Inggris. Data yang terkumpul pada penelitian ini diambil dari buku yang berjudul “Indonesian Folktales” yang diterbitkan pada tahun 1981 oleh penerbit Pustaka Media. Dua data, Princess Sumur Bandung and Malim Dewa dipilih untuk dianalisis berdasarkan teori dari Tata Bahasa Fungsional yang dikemukakan oleh Halliday. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini ditemukan (1) dua jenis pola tema-rema yang teridentifikasi yaitu pola tema-rema simpel dan pola tema-rema ganda. Secara mendetail, pola tema-rema simple terdiri dari pola tema-rema konstan, pola tema-rema linear, dan pola asal tema-rema. Pola tema-rema ganda terdiri dari kombinasi antara pola tema konstan dan linear, kombinasi antara tema linear dan dari pecahan tema-rema, dan kombinasi antara konstan, linear dan pecahan tema-rema. Selain itu, kombinasi antara pola tema konstan dan linear merupakan pola yang paling banyak muncul pada Cerita Rakyat Indonesia. Elemen yang ditemukan adalah elemen tekstual, interpersonal dan ideasional. Selanjutnya, penelitian ini meunjukkan bahwa (2) kontribusi dari tema, elemen dan pola tema yang terpilih dalam membentuk teks yang kohesif pada Cerita Rakyat Indonesia dalam Versi Bahasa Inggris yang mencakup tema biasa, tema tidak biasa, elemen tekstual dan pola tema yaitu saling berkaitan satu sama lain dalam kontribusinya membentuk teks yang kohesif terhadap Cerita Rakayat Indonesia dalam Versi Bahasa Inggris. Kemudian, hal yang paling penting dalam membangun teks yang kohesif terhadap Cerita Rakyat Indonesia dalam Versi Bahasa Inggris adalah unsur-unsur tema itu sendiri. Elemen seperti pronomina paling banyak ditemukan dalam membangun kekohesifan Cerita Rakyat Indonesia muncul sebanyak 288 kali. Pronomina mengorientasikan pembaca tentang apa yang dibahas dan fokus pada penyamarataan pelaku, yang mana pelaku tersebut didapati dalam tema ideasional. Dengan kata lain, tema ideasional digunakan untuk menunjukkan kejelasan dari subjek atau persoalan yang sedang dibahas. Elemen kedua yang paling sering muncul adalah kata penghubung, yang muncul sebanyak 137 kali yang berfungsi membangun dan menghubungkan unsur-unsur sebelumnya dengan unsur-unsur selanjutnya di dalam membuat informasi di antara semua klausa menjadi lebih kohesif. Kata Kunci: Tema, Unsur-Unsur Tema, Cerita Rakyat Indonesia

Description

Keywords

Theme, Elements, Indonesian Folktales

Citation