makna kekerasan pada remaja putri pelaku transaksi seksual di klinik mawar kota bandung
No Thumbnail Available
Date
2016-04-18
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Perilaku seksual berisiko pada remaja telah mengalami pergeseran menjadi bentuk transaksi seksual. Transaksi seksual pada remaja memperlihatkan bahwa remaja putri menerima perlakuan seksual dari laki-laki sehingga memiliki risiko yang besar terhadap kekerasan seksual. Faktor-faktor kekerasan yang diterima dari keluarga dan lingkungannya berhubungan dengan penerimaan kekerasan pada saat transaksi seksual. Lembaga Swadaya Masyarakat PKBI menyebutkan remaja putri yang datang dengan kasus kekerasan seksual hanya datang apabila kekerasan menimbulkan keluhan fisik. Remaja tidak memahami kejadian yang dialami sebagai bentuk kekerasan. Perspektif feminis kekerasan seksual perkosaan digunakan untuk melihat fenomena ini. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan makna kekerasan bagi remaja yang melakukan transaksi seksual ideologi patriarki remaja, pelaku dan masyarakat serta mengetahui riwayat kekerasan dan perilaku menyimpang sebelum memasuki eks lokalisasi Saritem Kota Bandung
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian adalah remaja putri yang melakukan transaksi seksual, mucikari, masyarakat yang tinggal di eks lokalisasi saritem, tamu pelanggan dari remaja putri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan makna kekerasan bagi remaja putri pada transaksi seksual adalah pemaksaan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam transaksi seksual baik dalam proses awal masuk dan proses transaksi seksual dengan jenis kekerasan fisik, ekonomi, verbal dan seksual menyebabkan dampak kerugian secara ekonomi. Ideologi gender remaja berlawanan dengan ideologi patriarki dari pelaku dan masyarakat setempat sehingga remaja memiliki risiko tinggi untuk terus menerus mengalami kekerasan. Remaja putri memiliki riwayat lingkungan dengan perilaku menyimpang dan riwayat kekerasan sebelumnya.
Kekerasan dapat dicegah apabila masyarakat di eks lokalisasi saritem menolak laki-laki yang menggunakan minuman beralkohol, LSM Klinik mawar PKBI memperkenalkan kekerasan terhadap perempuan sebagai bagian dari penyuluhan dan konseling kesehatan, keluarga dapat mendidik dan mengasuh anak bebas dari tindak kekerasan dan perilaku menyimpang, lingkungan sekolah bebas kekerasan
Description
Keywords
kekerasan, remaja putri, transaksi seksual