Tingkat Pengetahuan dan Pengalaman Dokter Gigi di Kota Bandung dalam Penanganan Darurat Fraktur Dentoalveolar

Abstract

Pendahuluan: Fraktur dentoalveolar merupakan kejadian yang paling umum terjadi, dibandingkan dengan semua trauma yang terjadi pada wajah. Fraktur dentoalveolar memiliki dampak buruk bagi pasien jika tidak diberikan perawatan yang memadai. Perawatan fraktur dentoalveolar merupakan prosedur kompleks yang butuh pengetahuan, diagnosis dan rencana perawatan yang akurat dari seorang dokter gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan pengalaman dokter gigi di Kota Bandung dalam penanganan darurat fraktur dentoalveolar. Metode: Deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 306 responden yaitu dokter gigi umum, dokter gigi residen dan dokter gigi spesialis di Kota Bandung. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 15 pertanyaan untuk mengukur pengetahuan, dan 3 pertanyaan untuk mengetahui pengalaman dokter gigi. Hasil: Untuk tingkat pengetahuan, sebanyak 3 responden (1%) memiliki tingkat pengetahuan kurang, 78 responden (25%) pada kategori cukup, dan 225 responden (75%) pada kategori baik. Gambaran pengalaman dokter gigi dalam menjumpai fraktur dentoalveolar 1-5 kali selama praktik, pengalaman tindakan yang dilakukan adalah perdarahan dihentikan dan segera di rujuk, dan mayoritas dokter gigi tidak pernah mengikuti pelatihan perawatan fraktur dentoalveolar. Simpulan: Tingkat pengetahuan dokter gigi di Kota Bandung dalam penanganan darurat fraktur dentoalveolar secara keseluruhan berada dalam kategori baik. Pengalaman dokter gigi di Kota Bandung dalam menjumpai kasus fraktur dentoalveolar rata-rata 1-5 kali selama praktik dengan kasus terbanyak menghentikan perdarahan dan segera dirujuk serta tanpa adanya pengalaman dalam mengikuti pelatihan perawatan fraktur dentoalveolar.

Description

Keywords

Fraktur dentoalveolar, pengetahuan dokter gigi, pengalaman dokter gigi

Citation