Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Wanita Usia Subur dalam Melaksanakan Pemeriksaan Tes Inspeksi Visual Asam Asetat

Abstract

Kesadaran wanita Indonesia dalam melakukan deteksi dini kanker serviks masih rendah. Hingga Tahun 2015, cakupan dekteksi dini kanker serviks di Indonesia masih kurang dari 5%, sehingga masih banyak kasus wanita yang terdiagnosa kanker serviks pada stadium lanjut yang seringkali menyebabkan kematian. Di UPT puskesmas Garuda dan UPT Puskesmas Pasundan, hanya sekitar 0,35% Wanita Usia Subur yang telah melakukan tes IVA. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Wanita Usia Subur (WUS) dalam melaksanakan pemeriksaan Tes Inspeksi Visual Asam Asetat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah wanita usia subur yang pernah tes IVA berumur 15 – 49 tahun di wilayah kerja Puskesmas Garuda dan Puskesmas Pasundan Kota Bandung. Jumlah WUS di tiap wilayah puskesmas ditetapkan berdasarkan variasi status ekonomi, kepesertaan BPJS dan tingkat resikonya. Secara sosio demografi, dari 16 reponden pada penelitian ini rata – rata berumur sekitar 36 tahun, paling banyak berpendidikan terakhir SMA/ sederajat berjumlah 11 orang, memiliki penghasilan keluarga sebesar sekitar dua juta rupiah per bulan dengan kategori penghasilan keluarga setengahnya di atas UMR berjumlah 8 orang, telah menjadi anggota BPJS kesehatan berjumlah 12 orang, umur saat pernikahan pertama sekitar 22 hingga 23 tahun, riwayat persalinan grande multipara/ grande multipara berjumlah 11 orang, dan tidak ada reponden yang memiliki riwayat ibu kandung terdiagnosa kanker serviks. Perilaku WUS dalam melaksanakan tes IVA disebabkan oleh ada tidaknya niat yang dipengaruhi oleh kepekaan terhadap kanker serviks, evaluasi kesungguhan kanker serviks, informasi lingkungan tentang tes IVA, motivasi untuk melakukan, wawasan, keuntungan, kegunaan, hambatan, pengalaman dan kekuatan tindakan serta variasi sosio demografi (status ekonomi, kepesertaan BPJS, riwayat nikah muda, multipara/ grande multipara). Subtopik saat pendidikan kesehatan lebih menitikberatkan pada faktor risiko kanker serviks, manfaat IVA test dan kunjungan ulang tes IVA. Wanita Usia Subur yang telah berpengalaman dalam tes IVA agar dilibatkan dalam promosi kesehatan tentang tes IVA untuk keberhasilan tes yang lebih tinggi. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung diharapkan terus meningkatkan kapasitas tenaga Kesehatan agar melakukan tes IVA dengan baik dengan mengadakan pelatihan dan workshop tentang tes IVA secara berkala.

Description

Keywords

Tes, Inspeksi, Visual

Citation