Budaya Bermedia Televisi dalam Kehidupan Masyarakat Perbatasan (Studi Etnografi Media tentang Budaya Bermedia Televisi dalam Masyarakat Desa Napan, Kab. TTU, Indonesia dan Suco Bobometo, Timor Leste)

Abstract

Masyarakat perbatasan di Desa Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Indonesia dan Suco Bobometo, District Oecusse, Timor Leste sama-sama mengkonsumsi program acara dari stasiun televisi Indonesia maupun Timor Leste. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis media habit atau pola konsumsi televisi, pemaknaan khalayak atas kehadiran televisi baik dari segi teknologi maupun kontennya, posisi sosial media televisi, serta terpaan media televisi dalam masyarakat perbatasan di Desa Napan dan Bobometo. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini menggunakan metode etnografi media. Teknik pengumpulan data antara lain wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, PRA, dan observasi terlibat. Hasil penelitian antara lain, pola menonton televisi pada masyarakat Indonesia di Desa Napan lebih bersifat modern dengan nonton bersama keluarga di rumah masing-masing. Sebaliknya, pola konsumsi televisi dalam masyarakat Bobometo dilakukan secara bersama di rumah-rumah tetangga untuk rekreasi sosial sehingga televisi diletakkan di ruang terbuka untuk umum. Kehadiran televisi baik dari aspek kontennya maupun fisiknya dimaknai secara berbeda. Masyarakat Napan memaknai televisi sebagai simbol kenyamanan, tempat melupakan masalah rumah tangga, membantu menjalankan bisnis perbatasan di Timor Leste, simbol kemajuan, dan sebagai sumber informasi keamanan perbatasan. Masyarakat Bobometo, memaknai televisi sebagai media yang mempererat hubungan sosial dengan tetangga, tempat melepas lelah, simbol keberhasilan, referensi untuk menjalankan bisnis perbatasan di Indonesia, sumber informasi keamanan perbatasan, dan acuan pembanding kemajuan pembangunan. Posisi sosial televisi dalam masyarakat Desa Napan dan Bobometo hampir sama dimana terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, menjadi kebanggaan nasional, dan berandil dalam memperkuat nilai-nilai masyarakat perbatasan. Tingginya terpaan media televisi dalam masyarakat di dua desa ini menyebabkan konten televisi dijadikan rujukan dalam kehidupan sehari-hari. Kuatnya keterdedahan televisi Indonesia membuat mayarakat Bobometo tetap melestarikan Bahasa Indonesia. Namun demikian, masyarakat perbatasan di dua desa ini tidak memiliki kemampuan literasi media televisi dan juga kedaulatan komunikasi.

Description

Keywords

Budaya Bermedia, Media Televisi, Etnografi Media

Citation