Dinamika Komunikasi Kebijakan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (Studi Kasus Tentang Pembangunan Rendah Emisi dan Berketahanan Iklim)

Abstract

Sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah pesisir dan kepulauan kecil yang ekstensif, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Bencana dalam kurun waktu 10 tahun terakhir juga didominasi oleh bencana hidrometeorologi, atau bencana yang ditimbulkan oleh iklim, seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung, serta dampak panjang dari kenaikan muka air laut. Perubahan iklim membutuhkan penanganan dan kebijakan pengendalian serius dan berkelanjutan. KLHK sebagai national focal point pengendalian perubahan iklim, berwenang mengkomunikasikan kebijakan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim kepada lima sektor yang termuat dalam dokumen NDC (Nationally Determined Contribution ). Interaksi dengan K/L di lima sektor tersebut memiliki pergerakan yang dinamis yang menimbulkan dinamika komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika komunikasi kebijakan antara KLHK dan lembaga pengendalian perubahan iklim dalam kebijakan pembangunan rendah emisi dan berketahanan iklim, serta menemukan model komunikasi kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sebagai rekomendasi bagi penentu kebijakan dalam menjalankan komunikasi kebijakan pengendalian perubahan iklim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang digunakan untuk mengamati, menggali, memahami, mengkaji serta menganalisis dengan berbagai elemen komunikasi pada kebijakan pengendalian perubahan iklim di leading sector kebijakannya, yaitu KLHK dan beberapa instansi lainnya. Teknik pengumpulan data menggunakan indepth interview, participatory observartion, penelusuran dokumen pemerintah, dan studi kepustakaan. Informan yang menjadi subjek penelitian terdiri dari 23 orang dengan kriteria yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dijalankan oleh national focal point (KLHK) kepada lima sektor terkait (industri, energi, limbah, kehutanan, dan pertanian) mengacu pada rutinitas koordinasi dan sosialisasi satu arah. Kebijakan perubahan iklim yang sangat dinamis dan lembaga pelaksana kebijakan pengendalian perubahan iklim yang masing-masing memiliki kepentingan, menyebabkan belum adanya key mes sages perubahan iklim . Model yang ditemukan dalam penelitian ini adalah model Penta-Helix yang mendekatkan pemerintah sebagai aktor utama dalam komunikasi kebijakan, dengan sub-sistem akademisi, industri, media, dan NGO. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dinamika komunikasi kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menimbulkan perubahan pada interaksi aktor komunikasi kebijakan As an archipelagic country with extensive coastal areas and small islands, Indonesia is highly vulnerable to the impacts of climate change. Disasters in the last 10 years have also been dominated by hydrometeorological disasters, or climate-induced disasters, such as floods, landslides and tornadoes, as well as the long-lasting effects of sea level rise. Climate change requires serious and sustainable handling and control policies. The Ministry of Environment and Forestry as the national focal point for climate change control, has the authority to communicate climate change mitigation and adaptation action policies to the five sectors contained in the NDC (Nationally Determined Contribution) document. Interaction with Ministries/Agencies in the five sectors has a dynamic movement that creates communication dynamics. This study aims to analyze the dynamics of policy communication between the Ministry of Environment and Forestry and climate change control agencies in low-emission and climate-resilient development policies, as well as find communication models for climate change mitigation and adaptation policies as recommendations for policy makers in implementing climate change control policy communications. This research uses a qualitative approach with a case study method that is used to observe, explore, understand, study and analyze with various elements of communication on climate change control policies in the leading policy sectors, namely the Ministry of Environment and Forestry and several other agencies. Data collection techniques used in-depth interviews, participatory observation, search of government documents, and literature studies. The informants who were the subject of the study consisted of 23 people with predetermined criteria. The results of the study show that communication on climate change mitigation and adaptation policies is carried out by the national focal point (KLHK) to five related sectors (industry, energy, waste, forestry, and agriculture) referring to one-way coordination and outreach routines. Climate change policies are very dynamic and the implementing agencies for climate change control policies each have their own interests, resulting in no climate change key messages yet. The model found in this research is the Penta-Helix model which brings the government closer as the main actor in policy communication, with the sub-systems of academia, industry, media, and NGOs. It can be concluded from this research that the dynamics of climate change mitigation and adaptation policy communications lead to changes in the interaction of policy communication actors.

Description

Keywords

Dinamika Komunikasi, Komunikasi Kebijakan, Adaptasi Mitigasi

Citation