Abraham SuriadikusumahMahfud ArifinRISKA ADYSA2024-05-162024-05-162023-04-10https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150510180178Banyaknya perubahan penggunaan lahan menyebabkan penurunan kualitas pada Sub DAS Cikapundung, salah satunya di Daerah Tangkapan Air (DTA) Cipaheut yang terletak pada Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lahan kritis pada DTA Cipaheut dengan menggunakan kemampuan teknologi drone. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan analisis deskriptif dan kuantitatif. Penentuan lahan kritis ditentukan berdasarkan nilai kerapatan vegetasi, kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi dan manajemen lahan. Teknologi drone menghasilkan foto udara yang akan diolah untuk menilai penggunaan lahan, kerapatan vegetasi dan kemiringan lereng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DTA Cipaheut didominasi oleh kerapatan vegetasi yang buruk (51,47%). Data DEM menunjukkan bahwa DTA Cipaheut didominasi lereng yang curam (48,20%). Data survei lapangan menunjukkan bahwa tingkat bahaya erosi didominasi dengan kategori berat yakni pada penggunaan lahan tegalan. Manajemen lahan di DTA Cipaheut termasuk kelas sedang. Secara keseluruhan berdasarkan hasil penilaian didapatkan hasil bahwa lahan di DTA Cipaheut 54,020% dalam kategori kritis dan 43,567% dalam kategori sangat kritis. Diperlukan adanya penerapan usaha-usaha konservasi lahan pada DTA Cipaheut untuk meminimalisir degradasi lahan dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan kritis. Dalam pemanfaatannya diperlukan kemampuan khusus untuk dapat mengoperasikan drone dan juga melakukan proses pengolahan data drone.Alih Fungsi LahanDroneLahan KritisIdentifikasi Lahan Kritis melalui Pemanfaatan Teknologi Drone di DTA Cipaheut pada Sub DAS Cikapundung Hulu