Aat SriatiIda MaryatiBAYU RAHADIAN PERMANA2024-06-072024-06-072022-10-14https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110170075Seorang perawat yang memiliki tingkat cultural competence rendah beresiko untuk mengalami culture shock, yaitu kondisi dimana seorang perawat mengalami gangguan emosional ketika bertemu satu tatanan sosial-budaya dan pola pikir yang berbeda.Culture Shock akan berdampak pada pemberian asuhan keperawatan yang kurang efektif. Hal tersebut berujung kepada menurunnya kualitas pelayanan kesehatan di suatu fasilitas layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran culture shock pada perawat alumni PPN Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah perawat alumni PPN Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Instrumen yang digunakan oleh peneliti pada variabel independen berupa kuesioner culture shock (Amalia, 2017). Analisis data akan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian ini menunjukan hasil bahwa sebanyak 69,2% responden mengalami culture shock rendah, sebanyak 29,9% mengalami culture shock sedang, dan 0,9% responden mengalami culture shock tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tingkat culture shock pada perawat alumni PPN sudah optimal. Hal tersebut menunjukan kesiapan dari perawat alumni PPN memasukan unsur budaya dalam konteks pemberian asuhan keperawatan pada klien.Culture shockPerawatTidak ada keywordGambaran Culture Shock pada Perawat Alumni Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran