Nani MurniatiEmma RachmawatiANETIYA ADEELA2024-11-202024-11-202023-01-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160110180090Pendahuluan: Bernapas melalui mulut, atau mouth breathing, merupakan cara bernapas yang menggantikan pernapasan normal melalui hidung, yang umumnya disebabkan oleh adanya obstruksi saluran pernapasan. Kebiasaan bernapas melalui mulut dapat menyebabkan perubahan morfologi maksilofasial. Scoping review ini bertujuan mengkaji hasil penelitian-penelitian sebelumnya mengenai peran bernapas melalui mulut terhadap pertumbuhan dan perkembangan maksilofasial. Metode: Pencarian artikel dilakukan pada database elektronik PubMed, EBSCO Essentials, dan Google Scholar. Kriteria inklusi mencakup subjek penelitian anak-anak usia 3-18 tahun yang memiliki kebiasaan bernapas melalui mulut akibat hipertrofi adenoid. Artikel yang ditelaah dipublikasikan dari tahun 2017 hingga Oktober 2022. Hasil: Dengan total 1107 artikel, sebanyak 2 artikel teridentifikasi melalui PubMed, 663 artikel teridentifikasi melalui EBSCO Essentials, 424 artikel teridentifikasi melalui Google Scholar, dan 18 artikel teridentifikasi melalui handsearching. Setelah proses seleksi menggunakan diagram alur PRISMA-ScR, sebanyak 13 artikel diambil untuk ditelaah. Simpulan: Anak-anak dan remaja penderita hipertrofi adenoid mengalami beberapa perubahan struktur maksilofasial akibat kebiasaan bernapas melalui mulut.Bernapas melalui mulutpertumbuhan maksilofasialobstruksi saluran pernapasanPengaruh Bernapas Melalui Mulut Terhadap Pertumbuhan Maksilofasial pada Anak-Anak dan Remaja Penderita Hipertrofi Adenoid (Scoping Review)