Ade ZuhrotunIntan Timur MaisyarahMAYA ANDANI2024-05-302024-05-302022-02-18https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/260110180003Obat herbal atau pengobatan tradisional banyak digunakan di Indonesia untuk menjaga kesehatan masyarakat. Bahan baku obat tradisional yaitu tanaman obat yang masyarakat percaya berkhasiat dan aman untuk mengobati dan menyembuhkan berbagai macam penyakit serta baik untuk kesehatan. Salah satu tanaman obat yang cukup dikenal yaitu tanaman ciplukan (Physalis angulata L.). Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) berpotensi untuk dikembangkan sebagai buah dan bahan baku pada bidang biofarmaka, seperti penggunaan sebagai pengobatan diabetes mellitus, obat anti kanker, obat bisul, dan sebagainya. Tanaman ciplukan dilaporkan mengandung beberapa senyawa bioaktif, diantaranya asam galat, kinin, asam tanat, dan saponin yang masing-masing memiliki manfaat yang berbeda. Kadar senyawa bioaktif dari obat tradisional penting untuk diketahui agar dapat menentukan bahan secara tepat untuk membuat sediaan obat tradisional. Pada penelitian ini, kadar senyawa bioaktif dari ekstrak herba ciplukan (Physalis angulata L.) diukur dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan software ImageJ. Fase gerak optimal yang diperoleh untuk analisis KLT masing-masing senyawa bioaktif yaitu toluena : etil asetat : asam format (5:4:1) untuk asam galat dan asam tanat, kloroforom : metanol (9:1) untuk kinin, dan toluena : etil asetat : asam format (1:9:1) untuk saponin. Analisis kuantitatif hasil KLT menggunakan software ImageJ menghasilkan kandungan senyawa bioaktif dalam ekstrak herba ciplukan (Physalis angulata L.) yaitu asam galat sebanyak 0,26188189%, kinin 1,364523%, asam tanat 0,010609531%, saponin 2,067989657%.CiplukanAsam GalatKininOptimasi Fase Gerak KLT Untuk Analisis Kandungan Senyawa Asam Galat, Kinin, Asam Tanat, dan Saponin Pada Ekstrak Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) Dengan Software ImageJ