Lucyana TrimoTidak ada Data DosenJUWITA RAHMA PUTRI2024-05-172024-05-172020-01-22https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150610160018KULO Jatinangor merupakan sebuah franchise coffee shop yang pusatnya berada di Jakarta. Brand KULO termasuk brand coffee shop terkenal karena pada awal kemunculannya sempat booming melalui media sosial Instagram. KULO Jatinangor memiliki target penjualan yaitu 130 cup/hari, tetapi pada kenyataanya target tersebut tidak tercapai di mana penjualan rata-rata perhari hanya 110-120 cup. Di kawasan Jatinangor terdapat beberapa coffee shop, salah satu coffee shop dengan sistem franchise ialah Kopi Soe. Target penjualan Kopi Soe ialah 130 cup/hari dan pada kenyataanya Kopi Soe dapat menjual lebih dengan penjualan rata-rata 130-150 cup/hari. Pada dasarnya brand KULO lebih terkenal dan banyak orang tahu dibandingkan dengan brand Kopi Soe. Harapan dengan KULO memiliki brand yang sudah terkenal maka penjualanya lebih unggul dibandingkan Kopi Soe, tetapi pada kenyataanya justru sebaliknya, maka munculah gap antara harapan dan kenyataan. Diperlukan strategi yang tepat bagi KULO Jatinangor untuk perkembangan bisnisnya mengacu pada Kopi Soe yang dijadikan pembanding dengan analisis benchmarking. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik studi kasus. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode benchmarking yang dipadukan dengan Quality of Deployment (QFD). Hasil analisis menunjukkan bahwa posisi franchise KULO Jatinangor dinilai terdapat empat atribut persyaratan pelanggan dan empat atribut persyaratan teknik yang berada dibawah franchise Kopi Soe Jatinangor dan perlu untuk ditingkatkan lagi. Solusi bagi KULO Jatinangor dengan mengacu pada hasil setelah dilakukan benchmarking dengan menjadikan hasil tersebut sebagai evaluasi untuk memenuhi keinginan konsumen akan sebuah minuman kopi.FranchiseCoffee ShopBenchmarkingBISNIS KOMPETITIF FRANCHISE COFFEE SHOP (Studi Kasus Franchise KULO dan Kopi Soe di Jatinangor)