Antik BintariMudiyati RahmatunnisaFAUZI GHUFRONI2024-06-042024-06-042022-04-20https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/170820170517Kepemimpinan kepala daerah adalah salah satu faktor yang penting dalam mewujudkan pengarusutamaan gender. Penelitian ini difokuskan untuk mengungkapkan kondisi sosial politik, politik dan kepemimipinan kepala daerah Brebes, serta kebijakan responsif gender yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan jumlah AKI dan AKB di Kabupaten Brebes. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi persoalan yang serius karena berkaitan adanya akses dan pelayanan kesehatan, adanya pengaruh dari karakter masyarakat, dan peran kepala daerah Brebes sebagai aktor yang berwenang, berkuasa, dan menjalankan menjalankan pengarusutamaan gender sebagai strategi pemerintah untuk mencapai kesetaraan gender di kabupaten Brebes. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menganalisis adanya kepemimpinan kepala daerah dalam menurunkan kasus AKI dan Angka Kematian Bayi AKB. Penelitian ini menemukan bahwa kepala daerah Brebes muncul dari kalangan pebisnis yang kemunculanya karena ada faktor ikatan kekerabatan. Dalam mewujudkan pengarusutamaan gender masih ada kebijakan yang masih mengadopsi dari pemerintah pusat, artinya peneliti belum menemukan inisiatif atau konsep berupa kebijakan yang murni dari kepala daerah sebagai aktor yang berwenang dalam menjalankan kebijakan untuk menurunkan kasus AKI dan AKB. Bagaimana pun, kepala daerah Brebes diuntungkan dengan kerja birokasi yang aktif dan melakukan inovasi, kemudian komposisi kursi fraksi di DPRD, serta LSM yang menjadi mitra kerjanya dalam memberi masukan, komunikasi, dan kontribusi aktif dalam kesehatan ibu dan anak.KepemimpinanKepala DaerahPengarusutamaan GenderKEPEMIMPINAN KEPALA DAERAH DALAM MEWUJUDKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BREBES (Periode 2012-2017 dan 2017-2022)