Santhy WyantutiTidak ada Data DosenFITRIANISA PEBRIANI CATUR ANANDA2024-05-272024-05-272018-02-02https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/140603150006Mineral adalah zat yang dijumpai di alam, mempunyai komposisi kimia khas, dan umumnya berstruktur kristalin. Istilah ini juga sering digunakan untuk zat organik yang diperoleh melalui penambangan (misalnya batu bara, minyak bumi, gas alam), walaupun pada dasarnya itu bukanlah mineral, sebab merupakan campuran yang rumit dan tidak mempunyai rumus kimia tertentu. Mangan merupakan unsur logam transisi yang rapuh dan kelabu. Sumber utamanya ialah pirolusit (MnO2) dan rodokrosit (MnCO3). Kadar mangan total biasanya dianalisis dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS), tetapi untuk mengetahui keakuratan metode tersebut perlu digunakan metode titrasi permanganometri sebagai perbandingannya. Pada saat analisis sampel batu mangan, CRM (Certified Reference Material) 25d memiliki kadar mangan sebenarnya sebesar 51,78%. Nilai keakuratan dari kedua metode ini dinyatakan dengan hasil kesalahan relatif. Hasil analisis CRM 25d dengan menggunakan metode titrasi permanganometri didapatkan kadar mangan total sebesar 50,08% dengan kesalahan relatif 3,29% dan hasil analisis CRM 25d dengan menggunakan metode AAS didapatkan kadar mangan total sebesar 50,21% dengan kesalahan relatif dari metode AAS, yaitu sebesar 3,03%. Kedua metode ini dapat dikatakan valid untuk analisis kadar mangan total. Namun, metode yang lebih baik digunakan untuk penentuan kadar mangan total adalah metode AAS, karena memiliki kesalahan relatif yang lebih kecil daripada metode titrasi permanganometri. Kata kunci: mangan, metode titrasi permanganometri, metode AAS, CRM 25d, kesalahan relatif.manganmetode titrasi permanganometrimetode AASPERBANDINGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DENGAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM UNTUK ANALISIS KADAR MANGAN TOTAL DALAM BATU MANGAN DI LABORATORIUM KIMIA MINERAL PUSLITBANG TEKMIRA