Anna ChadidjahAchmad Zanbar SolehSARAH INDIRA2024-05-202024-05-202019-01-09https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/140610130059Diversifikasi risiko merupakan salah satu strategi dalam berinvestasi, dimana konsep yang umum dilakukan adalah portofolio. Keterlibatan indeks pasar tidak dapat terlepas dalam pembentukan portofolio optimal. Metode Single Index Model (SIM) digunakan dalam proses diversifikasi apabila terdapat kecenderungan bahwa pergerakan return suatu saham secara individu dipengaruhi oleh pergerakan indeks pasarnya. Sementara itu, metode Constant Correlation Model (CCM) digunakan apabila terbukti bahwa terdapat hubungan sempurna antara return suatu saham dengan indeks pasarnya, sehingga strategi yang ditempuh dalam metode ini adalah menghindari saham-saham yang saling berkorelasi kuat agar ketika nilai suatu saham jatuh, saham lainnya tidak serta merta mengikuti. Terdapat 45 saham digunakan dalam penelitian ini yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode Februari s.d. Agustus 2016. Analisis CCM dan SIM masing-masing menghasilkan portofolio yang terdiri dari kombinasi aset bebas risiko. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan aset berisiko berupa 6 saham, yaitu WSKT, TLKM, BBTN, ANTM, PWON, dan ADRO. Portofolio hasil analisis CCM memberikan keuntungan investasi sebesar Rp 199.400,- per hari, sedangkan portofolio hasil analisis SIM memberikan keuntungan investasi sebesar Rp 204.200,- per hari dengan modal investasi sebesar Rp 100.000.000,-.Portofolio OptimalDiversifikasiConstant Correlation ModelAnalisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Metode Constant Correlation Model