Otong Suhara DjunaediZahidahENI SUMIARSIH2024-05-172024-05-172014-11-04https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/230130100501Bahan pencemar organik maupun anorganik di Waduk Koto Panjang berasal dari daerah aliran sungai (DAS) dan kegiatan KJA. Pada kegiatan budidaya KJA pakan diberikan terus menerus, akibatnya ada makanan yang tidak termakan dan terbuang ke perairan sehingga mempengaruhi kondisi perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak KJA terhadap karakteristik biologis ikan endemik yang hidup di sekitar KJA tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2012 – November 2013. Pada penelitian ini ditetapkan 5 stasiun, dimana St1 dan St 2 pada area natural (tidak ada KJA), sedangkan St3, St4 dan St5 di areal KJA. Pengamatan parameter kualitas air dilakukan selama setahun. Pengamatan ikan endemik dilakukan dengan melakukan penangkapan ikan selama 24 jam (interval 1 jam) dengan ulangan 3 kali. Ikan ditangkap menggunakan gill net serta jala, dan kemudian dipelajari aspek biologisnya seperti jenis dan kelimpahan, analisis isi lambung, lingkaran pertumbuhan pada otolith, struktur jaringan usus dan biologi reproduksinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa O2 terlarut, CO2 bebas, Amoniak, Nitrat, Fosfat dan kelimpahan fitoplankton di area natural lebih rendah daripada di areal KJA. Pada penelitian ini ikan yang tertangkap terdiri dari 30 jenis dan yang paling banyak adalah ikan kapiek (Puntius schwanenfeldii). Isi lambung ikan kapiek di areal natural adalah debris (96,4%) dan di areal KJA berupa pelet ikan (94,8%), menunjukkan bahwa ikan tersebut bersifat opportunis. Ikan yang hidup di sekitar karamba mempunyai bobot yang lebih berat daripada ikan dari areal natural. Dinding usus ikan kapiek dari areal KJA lebih tebal dengan villi yang lebih panjang. Pada otolith ikan kapiek dari areal KJA tidak terdapat lingkaran gelap di otolith, sedangkan pada otolith ikan kapiek dari areal natural dijumpai 1 atau 2 lingkaran gelap. Biologi reproduksi ikan kapiek tidak dipengaruhi oleh KJA. Fakta ini menunjukkan bahwa ikan kapiek mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bio-stabilisator untuk mengelola kualitas perairan di KJA di perairan tawar. Key words : Puntius schwanenfeldii, bio-stabilisator, Waduk Koto Panjang, karakteristik biologis, karamba jaring apungPuntius schwanenfeldiibio-stabilisatorWaduk Koto PanjangDAMPAK LIMBAH KEGIATAN KARAMBA JARING APUNG (KJA) TERHADAP KARAKTERISTIK BIOLOGIS IKAN ENDEMIK DI SEKITAR KJA WADUK KOTO PANJANG, RIAU