Atlastieka PraptiwiFrancisca Sri SusilaningsihIRA MEHARA WATI2024-05-222024-05-222021-04-17https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220120160003Proses pelayanan kesehatan saat ini telah bergeser menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien atau patient centered care (PCC) yang merupakan tujuan pelayanan kesehatan. Asuhan diberikan dalam bentuk asuhan terintegrasi yang melibatkan kolaborasi profesional pemberi asuhan (PPA) yang membutuhkan sebuah media komunikasi dalam pelaksanaannya. Diketahui bahwa sejauh ini kolaborasi antar tenaga kesehatan belum tampak dengan jelas. Pada tatanan rumah sakit dikenal dengan Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) yang merupakan dokumentasi terintegrasi dimana setiap profesi melakukan pencatatan pada dokumen yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis isi dan proses penulisan dokumentasi terintegrasi asuhan pasien sebagai bagian dari kolaborasi interprofesional. Desain penelitian ini menggunakan explanatory sequential mixed method dengan sampel 51 dokumen CPPT pada penelitian kuantitatif dan melibatkan 5 informan yang terdiri dari perawat dan dokter pada penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, studi dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada isi dokumen CPPT terdapat ketidaklengkapan identitas pasien 56,9%, tidak tertulis tanggal dan waktu penulisan PPA 58,8%, tidak ada verifikasi DPJP 66,7%, tulisan tidak terbaca jelas 33,3%, dan SOAP tidak sesuai SPO 76,5%. Pada hasil wawancara didapatkan empat tema yaitu dokumentasi CPPT belum optimal, kendala dalam penulisan CPPT, pemanfaatan CPPT sebagai bagian dari kolaborasi interprofesional belum optimal, dan harapan mengenai penulisan dokumentasi. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa dokumentasi terintegrasi asuhan pasien berupa dokumentasi CPPT masih belum termanfaatkan secara optimal sebagai media komunikasi dan kolaborasi interprofesional karena tulisan pada dokumen kurang bermakna, tidak akurat, dan tidak sepenuhnya dapat memberikan informasi mengenai kondisi pasien yang sesungguhnya. Diperlukan pengawasan dan evaluasi yang jelas terhadap kewenangan klinis agar pelaksanaan dokumentasi terintegrasi serta kolaborasi interprofesional dapat berjalan sebagaimana seharusnya.CPPTdokumentasi terintegrasikolaborasi interprofesionalANALISIS DOKUMENTASI TERINTEGRASI ASUHAN PASIEN SEBAGAI BAGIAN DARI KOLABORASI INTERPROFESIONAL DI RSUD KOTA BANDUNG