WahyaCece SobarnaELI RUSTINAR2024-05-222024-05-222020-08-16https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/180130160010ABSTRAK Disertasi dengan judul ”Makian Bahasa Melayu Bengkulu: Kajian Sosiopragmatik” ini merupakan hasil penelitian dengan fokus kajian yang dititikberatkan pada analisis berikut: (1) bentuk struktur bahasa makian dalam bahasa Melayu Bengkulu; (2) acuan makian secara sosiopragmatik dalam bahasa Melayu Bengkulu; (3) faktor sosial yang memengaruhi penggunaan makian dalam bahasa Melayu Bengkulu. Sosiopragmatik dijadikan kajian untuk menemukan makian dengan kondisi-kondisi setempat atau lokal yang lebih spesifik. Teori eklektis digunakan untuk menganalisis bentuk, acuan, dan faktor sosial yang memengaruhi penggunaan makian dengan tujuan saling melengkapi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap, teknik catat, serta teknik rekam dan juga menggunakan metode introspeksi. Metode dan teknik analisis menggunakan metode analisis kontekstual, metode kajian padan, dan metode distribusional. Data penelitian adalah ujaran makian yang bersumber dari penutur bahasa Melayu Bengkulu. Berdasarkan analisis penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa makian bahasa Melayu Bengkulu berasal dari kata-kata kasar dan berasal dari makna kontekstual yang memiliki tiga bentuk makian, sembilan acuan makian, dan dua faktor sosial yang memengaruhi penggunaan makian bahasa Melayu Bengkulu. Jenis kelamin dan jarak sosial memengaruhi penggunaan bentuk dan acuan makian dengan adanya kecenderungan penggunaan bentuk majemuk dan pronomina persona orang kedua sebagai indikasi orang Melayu ketika muncul ketidakharmonisan menggunakan sindiran. Kata Kunci : makian, bentuk, acuan, faktor sosial, sosiopragmatik ABSTRACT Dissertation with the title of " Swear in Bengkulu-Malay Language : The Study of Sociopragmatic" was the result of the research that focused on the study in analyzing such as: (1) the form structure of swear in Bengkulu-Malay Language; (2) the reference of swear in Bengkulu-Malay Language sociopragmatically; (3) the social factors that influence the use of swear in Bengkulu- Malay Language. Sociopragmatic was become the study to find the swears with the local conditions in more specific way. The eclectic theory was used to analyze the form, reference, and social factors that influence the use of swears with the aim to complete each other. The research method was the descriptive qualitative. The provision of data that was used were the refer method with the technique of competent free engagements, the note taking technique, the record technique and the introspection methods.The analytical methods and techniques used the contextual analysis methods, the method of equivalent study, and the distribution methods. The research data was the verbal swear from the speaker of Bengkulu-Malay Language. According to the conducted analysis, it shows that the swear in Bengkulu-Malay Language that was from the abusive words and came from the contextual meaning had three forms of swear, nine references of swear, and two social factors that influence the use of swear in Bengkulu-Malay Language. Gender and social distance influenced the use of forms and references of swear with the tendency to use the plural forms and second personal pronouns as indications of Malays when there is disharmony of using satire.. Keywords : swear, form, reference, social factor, sociopragmaticmakianbentukacuanMakian Bahasa Melayu Bengkulu: Kajian Sosiopragmatik