Neneng MartiniLani GumilangNURUL AZIZAH2024-05-272024-05-272023-07-14https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130104190011ABSTRAK Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) didefinisikan sebagai bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2500 gram. Data Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat menunjukkan persentase bayi BBLR di Cianjur tahun 2019 sebesar 2,8% dengan total 42.702 bayi baru lahir dan 1.143 diantaranya merupakan bayi berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan faktor maternal dan BBLR. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi BBLR di RSUD Cimacan tahun 2020 - 2022 (total sampling). Studi cross-sectional analitik ini menggunakan data sekunder dari rekam medis. Data dikumpulkan dari 168 ibu dengan bayi BBLR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BBLR tertinggi terjadi di tahun 2022 (41,1%) pada kelompok ibu nulipara (48,2%), usia 20-35 tahun (70,8%), kadar Hb ≥ 11 gr/dl (57,7%), status gizi normal (54,8%) dan tidak mengalami preeklamsia (92,9%). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu (p value = 0,017), preeklamsia (p value = 0,001) kadar Hb (p = 0,001, r = 0,551) dan status gizi ibu (p value = 0,042) dengan kejadian BBLR, namun tidak ada hubungan antara paritas (p value = 0,347) dan kejadian BBLR di RSUD Cimacan tahun 2020 - 2022. Faktor maternal yang mempengaruhi BBLR adalah usia ibu, komplikasi kehamilan (preeklamsia) dan anemia.Faktor MaternalBBLRTidak ada keywordHubungan Faktor Maternal dan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur