Dini FitrianiEddy SupriyanaKANIA PINASTI SOLEHA2024-05-222024-05-222018-10-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/140710140008Cekungan di Papua Nugini sudah terbukti menghasilkan ladang minyak dan gas bumi. Cekungan Sahul merupakan salah satu cekungan yang berasosiasi dengan cekungan tersebut, sehingga besar sekali harapan bahwa pada Cekungan Sahul juga dapat ditemukan potensi minyak dan gas bumi. Eksplorasi minyak dan gas bumi selalu diawali dengan tahap penentuan ketebalan dan penyebaran batuan sedimen. Salah satu metode geofisika yang digunakan dalam tahap awal eksplorasi hidrokarbon adalah metode gayaberat. Metode gayaberat dapat dengan cepat memetakan distribusi lateral densitas bawah permukaan, meskipun metode ini memiliki keterbatasan dalam resolusi vertikalnya yang menimbulkan adanya ambiguitas. Optimalisasi data gayaberat merupakan salah satu solusi alternatif yang dapat dilakukan. Optimalisasi data gayaberat ini dapat dilakukan dengan penerapan Second Vertical Derivative (SVD) untuk delineasi keberadaan struktur geologi bawah permukaan dan Euler Deconvolution untuk estimasi kedalaman sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman rata-rata batuan dasar pada daerah penelitian lebih dari 3500 meter, serta struktur yang berkembang pada daerah penelitian yaitu patahan naik, patahan turun, dan patahan mendatar yang diakibatkan karena adanya gaya kompresi antara Lempeng Benua Australia dan Lempeng Samudera Pasifik.Metode GayaberatAnomali BouguerPemodelan 2DInterpretasi Bawah Permukaan Berdasarkan Optimalisasi Second Vertical Derivative (SVD) dan Euler Deconvolution Pada Data Gayaberat