Ade ZuhrotunRini HendrianiNOVI AFIFAH2024-05-292024-05-292018-05-10https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/260110120010Tumbuhan salam di Indonesia biasanya dimanfaatkan daunnya sebagai bumbu masak. Selain itu, daun salam berpotensi sebagai obat tradisional yang dibuktikan dengan banyaknya penelitian yang melaporkan khasiatnya untuk mengobati diare, kolesterol, kencing manis, gastritis, serta hipertensi. Untuk melihat keamanannya, maka dilakukan pengujian toksisitas akut dari ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% dan diperoleh rendemen sebesar 11,65%. Uji toksisitas akut terhadap mencit jantan dan betina dilakukan dengan cara memberikan ekstrak etanol daun salam dengan dosis 9,6; 12; 15; 18,75; dan 23,44 g/kg BB yang diberikan secara oral dan dilakukan pengamatan terhadap kematian mencit selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan nilai dosis kematian (LD50) mencit jantan sebesar 13,19 g/kg BB dan mencit betina sebesar 13,38 g/kgBB. Berdasarkan nilai LD50, daun salam termasuk kategori sedikit toksik.Daun salamuji toksisitasLD50UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.)