Ina Primiana Febri Mustika SoeharsonoIna Primiana Febri Mustika SoeharsonoMOHAMAD SATORI2024-05-162024-05-162018-08-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/250130130002Pengelolaan sampah masih menjadi persoalan kompleks di berbagai kota di Indonesia. Persoalan pengelolaan sampah tidak hanya persoalan lingkungan tapi juga persoalan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu pengelolaan sampah terpadu (PST) merupakan pilihan penting. Untuk membangun PST tersebut perlu memperhatikan faktor penting yang berfungsi sebagai penghubung (interface). Berdasarkan hasil kajian teoritis dan survey teridentifikasi 16 faktor penting dalam membangun PST di Kota Bandung. Setelah dilakukan pemodelan ke 16 faktor dikuantifikasi menjadi variabel penting yang berpengaruh dalam sistem PST terdiri dari: input tidak terkntrol (jumlah penduduk, gaya hidup masyarakat, timbulan sampah, harga sampah daur ulang); input terkontrol (anggaran penyuluhan, anggaran penanganan, anggaran pengurangan, aksesiblitas sektor informal); output dikehendaki (pengurangan di sumber, kinerja pengolahan, pendapatan sektor informal, sampah terkelola), dan output tidak dikehendaki (beban pengumpulan, mix waste, sampah dibuang, sampah tidak terkelola). Berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan sistem dinamis maka skenario yang direkomendasikan adalah skenario optimis, dimana pengurangan sampah di sumber rata-rata 16%, pengurangan skala kawasan rata-rata 21%, pendapatan bersih pemulung rata-rata Rp 2.405.278/ orang/ bulan, kinerja pengurangan keseluruhan 39%, kinerja penanganan 61%, dan penghematan biaya Rp 26,2 milyar/tahun.usaha sektor informaldaur ulangcircular economyMODEL SISTEM DINAMIS PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS: KOTA BANDUNG