Desy Indra YaniLaili RahayuwatiAHMAD KUSNAENI2024-05-222024-05-222018-04-03https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220120140032Penelitian ini dilatarbelakangi oleh transgender atau waria rentan terhadap HIV, hal ini disebabkan banyak individu transgender yang terkait dengan perilaku berisiko seperti penggunaan kondom yang tidak konsisten dan penggunaan obat-obatan atau alkohol. Angka kejadian infeksi menular seks (IMS) yang tinggi dan kejadian Human Immunodeficience Virus (HIV) meningkat pada waria. Deteksi dini, pencegahan HIV/AIDS dengan melakukan kunjungan Voluntary Counselling and Testing (VCT) sangat bergantung pada perilaku waria dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kunjungan pelayanan VCT ulang pada waria di Cilacap. Metode penelitian menggunakan survei analitik, pendekatan waktu menggunakan cross sectional. teknik analisis menggunakan Chi-Square dan Regresi Logistik Ganda. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 135 waria yang tergabung pada Ikatan Waria Cilacap (IWACI) dengan cara Total Sampling. Hasil penelitian diketahui faktor yang berhubungan dengan kunjungan pelayanan VCT ulang pada waria di Cilacap adalah riwayat infeksi (p = 0,036), persepsi terhadap pelayanan VCT (p = 0,000), persepsi terhadap perilaku seksual yang dilakukan (p = 0,005), dan dukungan kelompok (p = 0,008). Faktor umur (p = 0,078), pendidikan (p = 0,776), sosial ekonomi (p = 0,731), pengetahuan tentang VCT (p = 0,054), dan dukungan keluarga (p = 1,000) tidak berhubungan dengan kunjungan pelayanan VCT ulang pada waria. Persepsi terhadap pelayanan VCT merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kunjungan pelayanan VCT ulang pada waria. Waria dengan persepsi positif terhadap pelayanan VCT akan memiliki peluang sebesar 51,9% untuk melakukan kunjungan pelayanan VCT ulang dibandingkan waria dengan persepsi negatif terhadap pelayanan VCT setelah dikontrol variabel umur, riwayat infeksi, persepsi terhadap perilaku seksual, dan dukungan kelompok. VCT sebagai pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV dapat meningkatkan sarana dan prasarana dalam ruangan VCT agar memberikan rasa nyaman pada klien, menjaga kerahasiaan hasil testing, memberikan pelayanan dengan kesopanan dan keramahan, petugas cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan klien dan dengan penuh perhatian, memberikan pelayanan kepada semua klien tanpa memandang status sosial dan tidak melecehkan harga diri klien.Faktor predisposingkarakteristik kebutuhanKunjungan pelayanan VCT ulangFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) ULANG PADA WARIA DI KABUPATEN CILACAP