Ade ZuhrotunYuni Elsa HadisaputriWAHYU ASHRI ADITYA2024-05-302024-05-302019-04-18https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/260110150100Kulit batang cempaka kuning (Michelia champaca L.) memiliki potensi sebagai antikanker alami. Pengujian secara in vitro terhadap ekstrak dan fraksi – fraksi menunjukkan aktivitas sebagai inhibitor enzim topoisomerase yang merupakan salah satu jalur mekanisme obat antikanker. Penelitian ini merupakan lanjutan uji aktivitas secara in vivo terhadap fraksi teraktif yaitu fraksi n-heksan dengan metode xenograft. Mencit betina balb/c diinduksi secara s.c. dengan sel kanker payudara MCF7 dan diamati pembentukkan tumor selama 7 hari. Pada uji pendahuluan digunakan fraksi n-heksan dengan dosis 3,75, 7,5 dan 15 mg/Kg BB secara p.o. duplo. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penurunan volume tumor dan bobot badan mencit diketahui bahwa dosis 15 mg/Kg BB merupakan yang terbaik. Selanjutnya diuji aktivitas antitumor menggunakan dosis tersebut terhadap mencit yang lebih banyak (9 ekor). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 9 mencit yang diuji telah sembuh dari tumor dengan persen penurunan volume tumor sebesar 99,3 ± 1,95% selama pengamatan sampai 25 hari. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa fraksi n-heksan kulit batang cempaka kuning memiliki aktivitas antitumor dan prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi antikanker alami.Kulit Batang Cempaka KuningMichelia champaca L.XenograftAKTIVITAS ANTITUMOR FRAKSI N-HEKSAN KULIT BATANG CEMPAKA KUNING (Michelia champaca Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF7 SECARA IN VIVO