Husin M. Al BanjariYusa DjuyandiDEA ARSYAD MUJTAHID SHIBGHOTULLOH2024-06-042024-06-042021-01-05https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/170820180023Abstrak Fenomena politik di aras lokal yang memusatkan kekuasaan yang terbatas hanya pada keluarga menarik untuk disorot. Pasca Dedi Mulyadi menjabat selama dua periode sebagai bupati Purwakarta, jabatan tersebut diemban oleh istrinya yaitu Anne Ratna Mustika sebagai bupati Purwakarta, sementara anaknya ialah Ahmad Habibi Bungsu Maula Akbar menjabat sebagai ketua DPD tingkat II Partai Golkar Kabupaten Purwakarta. Kekuasaan yang hanya dikelola oleh Dedi Mulyadi sebagai aktor politik dengan menjadikan sanak keluarganya sebagai bagian dari dinasti politik, menjadi permasalahan dalam demokratisasi di Kabupaten Purwakarta. Sehingga fenomena tersebut menghadirkan pertanyaan mendasar bagaimana peran aktor politik dalam membentuk sebuah dinasti politik di Kabupaten Purwakarta. Dengan melakukan penelitian menggunakan metode kualitatif, kemudian mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan studi literatur, selama periode Oktober 2019 hingga Juli 2020, dan mengambil studi kasus di Kabupaten Purwakarta. Temuan lapangan menunjukkan bahwa peran aktor politik mendasarkan political skill nya pada knowledge, aktor tersebut menggunakan instrumen partai politik, birokrasi, dan juga Budayawan Sunda dalam membentuk dinasti politik dengan bingkai kekuasaan yang tersembunyi sebagai upaya membangun privilege terhadap istri dan anaknya. Lebih dari itu, kepentingan jangka panjang sang aktor yang terindikasi berhasrat untuk menjadi pemimpin di tingkat Provinsi Jawa Barat dan Bahkan Nasional menjadi temuan penting dalam tesis ini. Fenomena dinasti politik tersebut juga bisa dikategorikan terdapat mix model dinasti politik, yaitu model regenerasi kekuasaan yang langsung, dilihat dari menjabatnya Anne sebagai Bupati pasca Dedi Mulyadi serta model kekuasaan dengan lintas kamar, dengan dasar Maula memimpin Partai Golkar di Purwakarta.Aktor PolitikDinasti PolitikKekuasan Tersembunyi.