Urip RahayuNeti JuniartiRIFA ADINDA NADHIFAH2024-06-052024-06-052019-10-24https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110150096Angka kejadian fraktur di Indonesia cenderung lebih tinggi dari angka kejadian fraktur di dunia, dan sebagian besar terjadi pada ekstremitas bawah. Lama hari rawat pasien fraktur ekstremitas bawah sangat bervariasi sehingga tidak terdapat faktor resiko yang berkaitan terhadap lama hari rawat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan dari lama hari rawatnya di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Metode penelitian menggunakan pendekatan epidemiologi dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang telah menjalani operasi fraktur ekstremitas bawah di Rumah Sakit Al Islam (RSAI) Bandung pada tahun 2018 sebanyak 31 responden. Pengambilan data menggunakan data rekam medis pasien. Instrumen yang digunakan dalam penelitian menggunakan lembar isian. Analisis penelitian menggunakan perhitungan prevalensi rasio. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata lama rawat inap pasien fraktur ekstremitas bawah di RSAI 3,6 hari dengan standar deviasi 1,51. Hampir seluruh variabel memiliki prevalensi rasio > 1, dimana variabel tersebut kemungkinan dapat beresiko meningkatkan lama hari rawat. Hal yang dapat diupayakan oleh tenaga medis maupun perawat yaitu membuat skala prioritas serta jenis perawatan yang tepat untuk mengurangi perpanjangan lama hari rawat pada pasien dengan fraktur ekstremitas bawah.determinanlama hari rawatfrakturAnalisis Determinan Lama Hari Rawat Pada Pasien Fraktur Ekstremitas Bawah di Rumah Sakit Al Islam Bandung