Harmas Yazid YusufAbel Tasman YuzaSHINTA KARTIKASARI2024-05-222024-05-222021-10-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160121170003Pendahuluan : Karsinoma sel skuamosa (KSS) berasal dari epitel permukaan yang mengalami displasia. Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Kunyit (Curcuma longa L) memiliki potensi anti-angiogenesis dengan menghambat pertumbuhan pembuluh darah yang mendukung pertumbuhan sel kanker dan merupakan terapi alternatif karena memiliki efek samping minimal. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan efektivitas anti-angiogenik dari variasi metode pemberian ekstrak mengkudu dan kunyit pada model KSS. Metode : Penelitian eksperimental murni dilakukan pada mencit Mus musculus yang diinduksi DMBA. Populasi sampel dibedakan menjadi 5 kelompok berdasarkan jenis dan metode pemberian terapi. Penilaian dilakukan berdasarkan variabel rasio endotel dan imunoekspresi von Willebrand Factor (vWF). Hasil: Hasil uji beda dengan kelompok kontrol, penurunan rasio endotel terjadi pada pemberian mengkudu sebelum dan sesudah terjadinya kanker (p-value 0,05) dan pemberian mengkudu sesudah terjadinya kanker (p-value 0,005); penurunan imunoekspresi vWF terjadi pada pemberian mengkudu sebelum dan sesudah terjadinya kanker (p-value 0,02), pemberian mengkudu sesudah terjadinya kanker (p-value 0,002) serta pemberian kunyit sesudah terjadinya kanker (p-value 0,03). Pada metode pemberian sesudah terjadinya kanker, mengkudu lebih efektif dibanding kunyit dalam menurunkan rasio endotel (p-value 0,004) dan imunoekspresi vWF (p-value 0,004). Simpulan: Pemberian ekstrak mengkudu sesudah terjadinya kanker efektivitasnya paling baik sebagai anti angiogenik pada model KSS.Karsinoma sel skuamosa (KSS)mengkudukunyitPerbedaan Efektivitas Metode Pemberian Ekstrak Mengkudu (Morinda citrifolia) dengan Kunyit (Curcuma longa L) pada Angiogenesis Karsinoma Sel Skuamosa melalui Penilaian Rasio Sel Endotel danIimunoekspr