Kusmayadi SuradiWendry Setiyadi PutrantoARIF RAHMAN HAKIM2024-05-162024-05-162022-10-13https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/200110150274Daun Kelor (Moringa oleifera) mengandung senyawa aktif berupa polifenol dan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai pengawet alami untuk produk pangan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh penggunaan ekstrak daun kelor pada proses pembuatan naget daging ayam petelur afkir terhadap daya awet (total bakteri, awal kebusukan, dan pH), serta menentukan konsentrasi terbaik pemberian ekstrak daun kelor yang dapat menghasilkan naget daging ayam petelur afkir dengan daya awet terbaik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Produk Peternakan (TPPP) Fakultas Peternakan dan Laboratorium Sentral, Universitas Padjadjaran pada bulan Maret, Agustus, dan September 2020. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap dengan penggunaan ekstrak daun kelor pada konsentrasi 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Variabel yang diukur yaitu jumlah total bakteri, awal kebusukan, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan esktrak daun kelor pada naget daging ayam petelur afkir memberikan hasil berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap seluruh parameter uji. Naget daging ayam petelur afkir terbaik pada perlakuan konsentrasi ekstrak daun kelor 2% (P4) dengan jumlah total bakteri sebesar 38,2 × 105 CFU/gram, waktu awal kebusukan selama 536 menit, dan nilai pH sebesar 6,21.Ekstrak daun kelornaget ayam petelur afkirtotal bakteriPengaruh Penggunaan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Daya Awet Naget Daging Ayam Petelur Afkir