Rangga SetiawanSoeparnaLAVIA AZZURI YALFIS2024-05-152024-05-152016-06-07https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/200110120187Penambahan gliserol dalam pengencer dapat mempertahankan kualitas semen dengan baik, namun penggunaan level gliserol yang tidak sesuai akan menimbulkan dampak sebaliknya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh level gliserol dalam pengencer sitrat kuning telur terhadap motilitas dan abnormalitas sperma kambing peranakan etawah post thawing. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan penambahan gliserol 5%, 6%, 7%, 8%, dan 9%. Setiap perlakuan diulang lima kali. Uji lanjut untuk melihat perbedaan pengaruh antar perlakuan adalah Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan gliserol nyata (P<0,05) berpengaruh terhadap motilitas dan abnormalitas dengan rataan motilitas masing-masing P1 (42,83%), P2 (49,01%), P3 (45,42%), P4 (39,34%), dan P5 (35,34%). Rataan abnormalitas masing-masing P1 (2,7%), P2 (2,1%), P3 (2,5%), P4 (2,8%), dan P5 (3,2%). Gliserol sebesar 6% menghasilkan persentase motilitas dan abnormalitas sperma kambing peranakan etawah post thawing yang paling baik.GliserolMotilitasAbnormalitasPengaruh Level Gliserol dalam Pengencer Sitrat Kuning Telur Terhadap Motilitas dan Abnormalitas Sperma Kambing Peranakan Etawah Post Thawing