Citra Windani Mambang SariUrip RahayuNAUFAL FAUZIAH2024-06-042024-06-042019-07-22https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110150074Jatuh pada lansia adalah penyebab utama cedera dan keterbatasan aktivitas yang dapat menyebabkan kecacatan, ketergantungan, penurunan kualitas hidup hingga kematian. Jatuh dapat dicegah dengan mengidentifikasi faktor risiko untuk selanjutnya merancang strategi intervensi pencegahan jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kejadian jatuh dan faktor risiko jatuh pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sekeloa Kota Bandung. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif cross sectional dan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah lansia yang menjadi sasaran Posbindu Puskesmas Sekeloa Kota Bandung dengan melibatkan 100 lansia sebagai sampel dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner data demografi, kuesioner data kesehatan dan kuesioner MMSE, Barthel Indeks, dan BBS. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan deskriptif dengan statistik distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 25% lansia pernah jatuh dalam satu tahun terakhir. Arah jatuh, waktu jatuh, dan tempat jatuh paling banyak adalah ke depan, pada siang hari dan di luar rumah. Dampak fisik yang diakibatkan jatuh paling banyak adalah nyeri, memar, bengkak dan dampak jatuh psikologis adalah takut jatuh dan membatasi aktivitas. Lansia yang mengalami jatuh paling banyak adalah usia veryold (>90), jenis kelamin perempuan, status pernikahan janda/duda, status pendidikan terakhir SMA, IMT normal, tidak merokok, memiliki riwayat jatuh sebelunya, memiliki penyakit hipertensi, nyeri sendi, vertigo, menggunakan obat, memiliki gangguan kognitif ringan, ketergantungan ringan, dan gangguan keseimbangan risiko jatuh tinggi. Perawat diharapkan dapat dapat merancang program pencegahan jatuh, untuk menurunkan kejadian jatuh pada lansia berupa edukasi dan intervensi. Edukasi yang dapat diberikan diantaranya anjurkan mengkonsumsi vitamin D, berjemur dengan sinar matahari, dan menjelaskan efek samping obat. Intervensi yang disarankan diantaranya menilai dan mengobati hipotensi postural, dan program latihan yang meliputi kekuatan kaki, gaya berjalan, dan latihan keseimbangan yang dibimbing oleh perawat dan dapat dilakukan sendiri oleh lansia dirumah.Berg Balance ScaleFaktor RisikoJatuhGambaran Kejadian Jatuh dan Faktor Risiko Jatuh pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sekeloa