Kartika Indah SariRosiliwati WihardjaNAOMI T.A SINAGA2024-09-112024-09-112020-04-24https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160110160129Pendahuluan : Asma adalah proses inflamasi kronik saluran pernafasan yang melibatkan banyak sel beserta elemennya dan berpotensi serius menyebabkan respon yang berlebihan dari saluran pernapasan. Pemberian obat inhalasi merupakan pengobatan utama dalam penanganan penyakit asma. Obat inhalasi yang diberikan sesuai dengan dosis dan waktu penggunaan yang didasari oleh tingkat keparahan penyakit asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan laju, buffer, dan pH saliva berdasarkan lama penggunaan obat inhalasi pada penderita asma bronkial. Metode : Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif-komparatif melibatkan 40 subjek (6 orang laki-laki dan 34 orang perempuan) yang merupakan pasien asma di BBKPM Bandung. Subjek akan diminta untuk mengumpulkan saliva di dalam saliva collection cup dengan metode draining kemudian diperiksa laju aliran, buffer, dan pH saliva dengan menggunakan saliva-check buffer kit. Hasil : Subjek pada kelompok penggunaan obat inhalasi >10 tahun memiliki kategori laju, buffer, dan pH saliva yang rendah dan sangat rendah. Semakin lama penggunaan obat inhalasi, laju, buffer, dan pH saliva akan semakin rendah. Terdapat perbedaan signifikan laju, buffer, dan pH saliva pada penderita asma bronkial berdasarkan lama penggunaan obat inhalasi 1-5 tahun, >5 tahun-10 tahun, dan >10 tahun, dengan nilai p<0,05. Simpulan : Terdapat perbedaan laju, buffer, dan pH saliva berdasarkan lama penggunaan obat inhalasi pada penderita asma bronkial.AsmaLama Penggunaan Obat InhalasiLaju Aliran SalivaPerbedaan Laju, Buffer, dan pH Saliva Berdasarkan Lama Penggunaan Obat Inhalasi pada Penderita Asma Bronkial