Tuti KaryaniTuhpawana P. SendjadjaALAMSYAH2024-05-172024-05-172019-10-25https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150120170009Alamsyah. Model Tata Kelola Agribisnis di Hulu Sub DAS Citarik DAS Citarum Hulu. Di bawah bimbingan Tuti Karyani dan Tuhpahwana P. Sendjaja. Pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan arah pembangunan pertanian Indonesia ke depan. Salah satu pendekatan untuk mewujudkannya melalui pendekatan agribisnis. Dengan pendekatan sistem dan usaha agribisnis tersebut maka pembangunan pertanian jelas berbasis pada kerakyatan dan dijamin keberlanjutannya (Gumbira-Said, 2004). Agribisnis berkelanjutan memperhatikan kebutuhan sekarang dan menjaga lingkungan tetap lestari untuk masa depan. Pada kenyataanya tidak semua ekosistem pertanian berada pada kondisi yang lestari, salah satunya adalah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Permasalahan di hulu berupa kerusakan di kawasan konservasi dan lanskap produksi akibat aktivitas pertanian masyarakat yang menyebabkan erosi dan banjir di wilayah hilir. Regulasi dan program sudah banyak diterbitkan oleh pemerintah, namun permasalahan ekosistem hulu DAS Citarum tidak kunjung selesai. Tata kelola ekosistem di hulu DAS Citarum merupakan kebutuhan yang mendesak. Tujuan penelitian ini (1) Mendeskripsikan tata kelola ekosistem agribisnis di hulu DAS Citarum yang terintegrasi; (2) Mengukur pengaruh pemberdayaan terhadap tata kelola ekosistem agribisnis yang berkelanjutan di daerah hulu DAS Citarum; (3) Merumuskan pemodelan tata kelola ekosistem agribisnis yang berkelanjutan di hulu DAS Citarum. Penelitian dilakukan di hulu Sub DAS Citarik yang merupakan Sub DAS dengan tingkat inedx erosi buruk (0,77) yang terletak di tepatnya di Desa Tanjungwangi Kecamatan Cicalengka. Sampel yang diambil sebanyak 120 orang petani. Penelitian ini menggunakan dua analisis sekaligus, yakni analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menerapkan statistik inferensi (SEM), sedangkan analisis kualitatif yang dugunakan sebagai pelengkap kuantitatif adalah pendekatan deskriptif dan cara berpikir sistem (system thinking). Hasil penelitian menunjukan (1) Tata kelola ekosistem di hulu Sub DAS Citarik tergambar dari kondisi aspek ekosistem, sosiosistem dan kebijakan. Pada aspek ekosisitem menunjukan kurangnya akses petani terhadap lahan dan sumber air; banyaknya kerusakan di kawasan konservasi dan lanskap produksi (2) Pemberdayaan berpengaruh signifikan terhadap tata kelola ekosistem agribisnis berkelanjutan sebesar 73,1% (3) Implementasi model dalam penelitian ini diyakini dapat dijadikan bahan pertimbangan pengambil kebijakan dalam pengembangan agribisnis yang berkelanjutan di hulu DAS Citarum. Rekomendasi hasil penelitian perlunya peningkatan kesadaran dalam menjaga lingkungan dengan penerapan pola pertanian agroforestry, perlunya peningkatan program reboisasi, peningkatan kegiatan penyuluhan kepada petani dan usaha penurunan ketergantungan pada penggunaan pupuk kimiaPertanian berkelanjutanDASTata KelolaModel Tata Kelola Agribisnis di Hulu Sub Sub DAS Citarik DAS Citarum Hulu