Tb. Benito Achmad KurnaniOpan Suhendi SuwartapradjaGEMBIRA GINTING2024-05-162024-05-162017-01-14https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/250120130040Peternakan sapi perah skala besar dalam bentuk perusahaan semakin berkembang beberapa tahun belakangan. Perkembangan ini memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan pangan, namun di sisi lain perkembangan ini berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan dan sosial. Regulasi pemerintah, preferensi konsumen, dan respon masyarakat sekitar telah mengarahkan perusahaan untuk memperhatikan aspek lingkungan dan sosial dalam menjalankan usahanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status keberlanjutan perusahaan peternakan sapi perah yang dievaluasi melalui tiga dimensi yaitu dimensi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini juga bertujuan untuk merekomendasikan strategi yang mendukung perusahaan peternakan sapi perah yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dan kuantitatif berdasarkan indikator yang diturunkan dari tema, dimensi, dan konsep peternakan sapi perah berkelanjutan. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi. Penelitian dilakukan di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan, Kabupaten Bandung. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer dihimpun dengan wawancara, kuesioner, dan pengamatan. Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan. Analisis data dilakukan secara kuantitatif, setiap indikator diberi skor 0 (buruk), 1 sedang), dan 2 (baik). Selanjutnya dilakukan agregasi berdasarkan tema, dimensi, dan indeks keberlanjutan dengan rentang nilai 0 (tidak berkelanjutan) – 100 (berkelanjutan). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai keberlanjutan PT. UPBS adalah 65,52 artinya cukup berkelanjutan. Nilai keberlanjutan masing-masing dimensi lingkungan, ekonomi, dan sosial adalah 57,29 (cukup berkelanjutan), 64,29 (cukup berkelanjutan), 75,00 (berkelanjutan). Nilai dimensi lingkungan yang rendah dikarenakan beberapa indikatornya memiliki skor buruk, seperti: persediaan air, kualitas limbah cair, penggunaan energi, efisiensi pakan, energi terbarukan, lahan untuk habitat liar, upaya menjaga hewan liar, dan akses ternak terhadap ruang terbuka. Skor indikator yang buruk pada dimensi ekonomi yaitu: performa pemasok, kualitas barang dari pemasok, kualitas susu, dan perencanan bisnis. Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh tiga strategi prioritas untuk meningkatkan status keberlanjutan PT. UPBS, yaitu: 1) Mengadopsi teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg); 2) Formulasi ransum sapi laktasi untuk meningkatkan protein susu; 3) Menambah instalasi pemananenan air hujan berikut treatment air hujan.Evaluasi keberlanjutanperusahaan peternakan sapi perahTidak ada keywordEvaluasi Keberlanjutan Perusahaan Peternakan Sapi Perah (Studi Kasus PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan)