Tidak ada Data DosenTidak ada Data DosenWILLEM SANTANA2024-09-122024-09-122014-01-17https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160321080006Power chain merupakan alat yang umum digunakan dalam perawatan ortodonti cekat. Penurunan gaya power chain merupakan suatu masalah yang dapat mempengaruhi pergerakan gigi dalam perawatan ortodonti karena gaya ringan dan terus menerus sulit dipertahankan. Penurunan gaya power chain dapat dipengaruhi oleh pemakaian obat kumur beralkohol atau obat kumur non-alkohol. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental analitik laboratoris in vitro dengan pendekatan komparatif yang bertujuan untuk melihat perbedaan penurunan gaya power chain yang berkontak dengan obat kumur beralkohol, non-alkohol dan saliva buatan sebagai kontrol. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 power chain short A (SA), 40 power chain short B (SB), 40 power chain long A (LA) dan 40 power chain long B (LB), dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing yang berkontak dengan saliva buatan sebagai kelompok kontrol, obat kumur Minosep chlorhexidine gluconate 0,1%, Listerine 0% alkohol, Hexadol 9% alkohol dan Listerine 26,9% alkohol. Pengukuran penurunan gaya power chain dengan digital force gauge pada hari ke-0, 1, 14 dan 28. Analisis statistik dilakukan dengan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0.05) penurunan gaya power chain yang berkontak dengan obat kumur beralkohol, obat kumur non-alkohol dan saliva buatan. Simpulan dari penelitian ini bahwa power chain yang berkontak dengan obat kumur beralkohol akan mengalami penurunan gaya yang lebih besar dibandingkan yang berkontak dengan obat kumur non-alkohol dan saliva buatan.penurunan gaya power chainobat kumur beralkoholobat kumur non-alkoholPERBEDAAN PENURUNAN GAYA POWER CHAIN YANG BERKONTAK DENGAN OBAT KUMUR BERALKOHOL, OBAT KUMUR NON-ALKOHOL DAN SALIVA BUATAN