Wahyu Kristian SugandiAhmad ThoriqSELLA FIANA2024-05-172024-05-172019-09-09https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240110150107Pemanenan manggis dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan ataupun menggunakan alat panen sederhana. Alat panen yang digunakan terbuat dari batang bambu yang memiliki panjang tidak terukur, sehingga menyulitkan petani jika akan berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya dan membuat petani kurang nyaman dalam pemakaian alat. Guna meningkatkan kenyamanan petani dalam melakukan pemanenan, perlu didesain alat panen yang sesuai dengan antropometri pemanen. Metode yang digunakan adalah rekayasa dengan melakukan pengukuran antropometri dari 30 pemanen dalam posisi berdiri serta pembuatan alat panen yang sesuai antropometri. Pembuatan alat mengacu pada data antropometri persentil 5 serta rata-rata pohon manggis setinggi 4,5 m yang berada di lahan miring. Hasil penelitian menunjukkan tinggi badan pemanen adalah 150 cm, panjang lengan 47,6 cm, jangkauan tangan keatas menggenggam 177,5 cm, jangkauan tangan kedepan menggenggam 59,4 cm, dan diameter genggaman ibu jari ke jari telunjuk 3,7 cm. Berdasarkan analisis antropometri dan tinggi rata-rata pohon manggis yang berada di lahan miring, didapatkan desain alat panen menggunakan sistem teleskopik dengan panjang 3 m yang dapat dipendekkan menjadi 1,5 m, diameter galah 1,25 inch dan bentuk penampung buah manggis menyerupai huruf āVā dengan konstruksi terbuat dari aluminium.Antropometrialat panenmanggisAnalisis dan Aplikasi Antropometri Pada Desain Alat Pemanen Manggis