Gemilang Lara Utama SaripudinBambang NurhadiISFARI DINIKA2024-05-142024-05-142019-08-28https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240120170010Indonesia masuk ke dalam penghasil limbah plastik terbesar ke-3 di dunia dengan jumlah 3,2 milyar kg/tahun dan limbah plastik kemasan pangan termasuk di dalamnya. Antimicrobial composite edible film dapat mengatasi solusi tersebut, dengan bahan baku limbah berupa whey keju terfermentasi yang memiliki kandungan lactoferrin sebagai antimikroba dan limbah kulit singkong yang memiliki kandungan 75% pati. Penelitian dilakukan dengan 3 tahap. Tahap pertama adalah artikel review. Tahap kedua adalah penentuan waktu fermentasi oleh Candida tropicalis dengan metode ekspreimental analisis deskriptif. Tahap ketiga adalah karakterisasi antimicrobial composite edible film dengan metode eksperimental pada 9 perlakuan. Hasil artikel review telah diterima untuk dipublikasi pada Journal of Food and Raw Materials (JFRM) Bulan November 2019, Vol. 7 No. 2. Hasil penelitian menunjukkan kadar bioaktif peptida maksimum pada waktu fermentasi 24 jam dengan jumlah 10,4289 ppm dengan zona hambat 18,50 mm untuk P. aeruginosa. Karakteristik produk yang terbaik didapatkan pada formulasi WP13B dengan nilai ketebalan 0,2083 mm, elongation at break 19,6175%, tensile strength 0,8101 N/mm2, WVP 8,5988 x10-12 g/m.s.Pa pada RH 35-75%, WVP 23,5239 x10-12 g/m.s.Pa pada RH 35-75%, dan efek antimikroba untuk P. aeruginosa (5,11 mm).AntimikrobaComposite edible filmPati kulit singkongKarakteristik Antimicrobial Composite Edible Film Berbasis Whey Protein Terfermentasi dan Pati Limbah Singkong