Neni RostiniAde IsmailAIDA FITRIA2024-05-152024-05-152016-07-15https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150510120074Hasil panen pisang ambon menghasilkan sampah batang pisang yang cukup banyak dan tidak dipergunakan. Di sisi lain, batang pisang mengandung serat yang cukup tinggi. Laboratorium Pemulian Tanaman Universitas Padjadjaran memiliki 15 aksesi tanaman pisang (Musa paradisiaca) varietas ambon yang berasal dari Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jenis pisang ambon yang paling berpotensi sebagai bahan baku serat di Jawa Barat sekaligus mendapatkan informasi mengenai keragaman genetik dan fenotipik serta hubungan kekerabatan ke-15 aksesi berdasarkan karakter vegetatif dan generatif. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 hingga Maret 2016 di Kebun Percobaan Ciparanje, Unpad Jatinangor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 15 aksesi sebagai perlakuan dan diulang dua kali. Analisis data dilakukan untuk mendapatkan nilai varians genetik dan varians fenotipik. Hubungan kekerabatan dan analisis PCA menggunakan program XL STAT 2016. Hasil penelitian menunjukkan keragaman genetik dan fenotipik ke-15 aksesi pisang berdasarkan karakter vegetatif adalah rendah. Keragaman genetik dan fenotipik pada karakter generatif adalah tinggi pada karakter bobot tandan dan panjang rachis. Nilai heritabilitas pada dua karakter generatif tersebut adalah tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman pisang, sedangkan pengaruh lingkunganya kecil. Aksesi AB13, pisang (Musa paradisiaca) varietas ambon jenis lumut yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat memiliki hubungan kekerabatan yang jauh pada karakter vegetatif dan memiliki kandungan serat kasar tertinggi diantara 15 aksesi.Serat PisangHubungan KekerabatanJawa BaratIdentifikasi ex-situ Jenis-Jenis Pisang (Musa paradisiaca) Varietas Ambon Asal Jawa Barat yang Berpotensi sebagai Sumber Bahan Baku Serat