Yanti HermayantiAnastasia AnnaGRACE JENY WAKANNO2024-05-202024-05-202017-10-28https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220120120525ABSTRAK Para perawat yang bekerja di ruang kemoterapi, beresiko terkena obat sitotoksik. Berbagai hasil penelitian menunjukkan obat ini memberikan efek samping bagi perawat seperti gatal-gatal, leukemia, gangguan kromosom, kerusakan DNA, dan keguguran oleh sebab itu, perawat wajib menggunakan alat pelindung diri (APD). Saat ini, belum semua perawat menyadari pentingnya APD. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan dan sikap perawat tentang APD saat pemberian kemoterapi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah para perawat yang bekerja di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, pada ruang fresia I, ruang fresia III, dan klinik Asnawati Zuchradi. Sampel yang digunakan adalah total sampling yang berjumlah 47 responden. Instrumen dikembangkan berdasarkan jurnal Kyprianou et all (2010). Pengolahan data menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang APD yang masuk kategori baik sebanyak 57.4%, dan 42.6% responden masuk kategori kurang. Sikap perawat yang mendukung tentang APD 63.83%, dan 36.17% tidak mendukung. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap para perawat belum merata. Data tersebut menunjukkan pentingnya penyamaan pengetahuan seluruh perawat agar perawat mempunyai sikap mendukung terhadap APD. Rumah sakit berkewajiban meningkatkan wawasan perawat tentang kemoterapi dan efek sampingnya serta memfasilitasi seluruh kebutuhan perawat sesuai standar APD. Hal ini membantu perawat terhindar dari efek samping kemoterapi, dan terlindungi selama bekerja. Kata Kunci : Alat pelindung diri (APD), Kemoterapi, Pengetahuan, Perawat, Sikap.Alat Pelindung Diri (APD)KemoterapiPengetahuanPengetahuan dan Sikap Perawat tentang Penggunaan APD saat Pemberian Kemoterapi pada pasien kanker di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung