Fanny AdistieIkeu NurhidayahVIVI VITRIANI INDRIANA2024-06-052024-06-052019-07-25https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110150117Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang cukup menjadi sorotan. Dalam merawat anak penyandang autisme, orang tua akan mendapatkan beban dan bisa juga mengalami berbagai macam gangguan. Dalam menghadapi keadaan tersebut orang tua membutuhkan salah satunya adalah dukungan sosial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial pada orang tua yang memiliki anak penyandang autisme. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 79 orang tua (ayah/ibu) yang memiliki anak penyandang autisme di sekolah luar biasa (SLB) Kota Bandung serta didapatkan sampel sebanyak (n=66) responden yang berpartisipasi. Penarikan sampel menggunakan teknik total sampling. Dukungan sosial orang tua diukur menggunakan instrumen dukungan sosial yang dikembangkan oleh Muliasari pada tahun 2014 menurut teori Sarafino dan Smith (2011). Dukungan sosial dikategorikan menggunakan mean dengan nilai mean 56,758. Didapatkan kategori rendah jika nilai < 56,758, dan kategori tinggi jika nilai ≥ 56,758. Hasil menunjukkan sebanyak 35 orang (53%) termasuk kedalam kategori tinggi, sementara sebanyak 31 orang (47%) berkategori rendah. Dukungan instrumental merupakan aspek dengan nilai tertinggi, sementara dukungan emosional merupakan aspek dengan nilai terendah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk keilmuan keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga berupa konseling terutama dalam pemberian dukungan emosional dalam meningkatkan dukungan emosional orang tua yang memiliki anak penyandang autisme.AnakAutismeDukungan sosialDukungan Sosial Pada Orang Tua yang Memiliki Anak Penyandang Autisme di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Bandung