Agus WahyudinRumintaLIVIA MARGARITA2024-05-162024-05-162020-07-22https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150510160133Faktor utama iklim yang langsung berdampak terhadap pertanian adalah kenaikan suhu, perubahan pola curah hujan, dan perubahan intensitas penyinaran matahari. Jagung merupakan tanaman yang sensitif terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim pada jagung dapat mempegaruhi kinerja enzim-enzim fotosintetik yang nantinya akan berdampak terhadap produksi dan produktivitas jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan iklim terutama suhu, dan curah hujan terhadap perubahan produksi tanaman jagung serta mengidentifikasi pilihan- pilihan adaptasi strategis untuk menghadapi penurunan produksi tanaman jagung akibat perubahan iklim di Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan analisis tren, korelasi, regresi dan Autoregressive Integrated Moving Average. Data pada penelitian ini menggunakan data iklim dan data pertanian (luas tanam, luas panen, produksi, dan produktivitas) Kabupaten garut yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut, BMKG Kabupaten Garut, dan LAPAN Kabupaten Garut, serta sumber- sumber terkait lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan iklim telah terjadi di Kabupaten Garut yang ditandai dengan naiknya curah hujan sebesar 1.047,3 mm, suhu naik 0,3°C, dan lama penyinaran matahari turun 0,19 jam. Korelasi positif terkuat antara curah hujan dan produksi jagung ditunjukkan oleh Kecamatan Cisurupan, Kecamatan Cikelet, dan Kecamatan Karangtengah dan korelasi negatif terkuat ditunjukkan oleh Kecamatan Peundeuy. Korelasi positif terkuat antara curah hujan dan produktivitas jagung ditunjukkan oleh Kecamatan Cikelet, dan Kecamatan Samarang, korelasi negatif ditunjukkan oleh Kecamatan Singajaya dan Kecamatan Cihurip. Dari hasil proyeksi, produksi jagung di Kabupaten Garut adalah 820.350,24 ton dan produktivitasnya 10,69 ton/ha. Adapun adaptasi strategis untuk menghadapi perubahan iklim yang telah dilakukan oleh petani jagung di Kabupaten Garut, antara lain penggunaan benih unggul dari varietas hibrida Bisi 18 dan Bisi 816, pengolahan tanah minimum, dan pembuatan penampungan air. Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas adaptasi lain yang dapat dilakukan adalah pergiliran tanaman, pengelolaan waktu tanam pada lahan, dan penerapan pengelolaan tanaman terpadu pada jagungPerubahan iklimproduksi tanaman jagungKabupaten GarutAnalisis Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi Jagung (Zea mays L.) dan Pilihan Adaptasi Strategisnya pada Lahan Kering di Kabupaten Garut