Bintarsih SekarningrumOpan Suhendi SuwartapradjaHAJIR BAHRUN MAULA2024-05-242024-05-242022-07-19https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/170130150006Perilaku makan berhubungan dengan ketersediaan bahan makanan. Akar masalah perilaku makan yaitu kemampuan daya beli keluarga terhadap bahan makanan yang rendah, bahan makanan yang hendak di konsumsi dalam keluarga menjadi terbatas, disebabkan kemiskinan. Penelitian ini untuk mengetahui perilaku makan pada keluarga miskin (kasus di Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi, materi dan audio visual seperti: foto, halaman utama situs web, email, pesan teks media sosial atau segala bentuk suara, metode recall 1x24 jam dan metode antropometri. Informan penelitian dipilih secara purposive adalah tokoh masyarakat Desa Cimenyan, tokoh agama Desa Cimenyan, pihak Dinas Kabupaten Bandung, dan tenaga kesehatan Puskesmas Cimenyan, ditentukan berdasarkan kebutuhan informasi dari key person atau opinion leader, sedangkan, penentuan informan keluarga miskin di Desa Cimenyan sebanyak 8 keluarga. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku makan yaitu: tata krama makan, frekuensi makan, pola makan, kesukaan makan dan pemilihan makanan, sebagian besar dapat dikategorikan baik. Berdasarkan metode food recall 1x24 jam sehari, selama seminggu umumnya jenis makanan yang di konsumsi beragam atau bervariasi dan melalui metode antropometri sebagian besar status gizi individu baik atau normal. Karakteristik keluarga miskin, umumnya pendidikan individu tergolong rendah, sebagian besar pekerjaan tidak tetap, sebagian besar pendapatan terbatas, dan terdapat rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga yang banyak. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan pada keluarga miskin di Desa Cimenyan dipengaruhi perilaku sehat atau perilaku kesehatan yaitu: (1) faktor predisposisi (predisposing factors) sebagian besar mempunyai pengetahuan: tentang gizi, tentang makanan sehat, tentang makanan tidak sehat, (2) faktor pendorong (reinforcing factors) umumnya mendapat dukungan: keluarga, pemerintah Desa, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan, (3) faktor pendukung (enabling factors) umumnya bahan makanan tersedia dengan jumlah terbatas, adanya bantuan pangan non tunai, adanya sumber air bersih, adanya bahan bakar untuk memasak, penerangan rumah umumnya menggunakan listrik dari PLN, adanya Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera, adanya sosialisasi kesehatan, adanya penanganan gizi buruk, adanya kenderaan umum sepeda motor ojek, adanya pemanfaatan pekarangan rumah, adanya kenderaan mobil operasional milik Desa Cimenyan, adanya sarana dan prasarana kesehatan seperti: Posyandu, Puskesmas dan lainya, adanya sarana dan prasarana pendidikan yaitu: Sekolah PAUD, SD dan SLTP, Kantor pemerintahan Kecamatan Cimenyan, dan tempat wisata. Untuk faktor pendukung (enabling factors) yang belum tersedia yaitu: kenderaan mobil Angkutan Umum Pedesaan, tempat pengolahan sampah cerdas organik, Sekolah Menengah Umum dan Unirversitas atau Perguruan Tinggi.Keluarga MiskinPerilaku MakanPerilaku SehatPERILAKU MAKAN PADA KELUARGA MISKIN (Kasus Di Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung)