Martha Fani CahyanditoMartha Fani CahyanditoTITIK PUSPITASARI2024-05-162024-05-162021-04-14https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/250120197007DAS memiliki fungsi esensial dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya yang meliputi fungsi hidrologi dan ekologi. Namun demikian, peningkatan jumlah kondisi DAS kritis mengakibatkan penurunan fungsi DAS. Jumlah DAS kritis menurut Keputusan Menteri Kehutanan 2009 adalah 108 DAS dan salah satunya DAS Garang. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan budidaya, pemukiman, dan industri terutama di bagian hulu yang seharusnya adalah daerah tangkapan air. Kondisi ini menuntut pengelolaan DAS yang lebih memperhatikan konservasi air. Imbal jasa lingkungan air (IJL) merupakan salah satu alternatif pengelolaan DAS yang memadukan kepentingan di daerah hulu-hilir dari pemanfaatan air melalui pemberian kompensasi untuk konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi IJL DAS Garang, mengetahui nilai kesediaan membayar (WTP) pelanggan air PDAM, dan merumuskan strategi serta model mekanisme guna mendorong implementasi mekanisme IJL DAS Garang. Studi ini menggunakan metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif melalui analisis stakeholders, CVM, dan A’WOT (AHP dan SWOT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal yang paling berpengaruh untuk mendorong implementasi IJL DAS Garang antara lain adanya dukungan setiap pihak untuk pelaksanaan IJL dengan tata kelola yang baik, namun belum adanya rumusan perencanaan IJL menjadi penghambat implementasinya. Sedangkan faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah keberhasilan IJL di wilayah lain menjadi sumber pembelajaran, namun yang menjadi penghambat adalah koordinasi yang belum optimal dari pemangku kepentingan untuk implementasi IJL. Nilai kesediaan membayar (WTP) pelanggan air PDAM baik rumah tangga maupun non rumah tangga di wilayah tengah dan barat Kota Semarang sejumlah Rp238.353.050,00/bulan (±2,86 milyar/tahun) yang dapat dimanfaatkan untuk konservasi tanah dan air di DAS Garang. Strategi yang dapat diterapkan untuk mendorong implementasi mekanisme IJL DAS Garang, yaitu 1) Penyusunan regulasi lokal tentang pengelolaan IJL, 2) Sosialisasi kepada masyarakat pemanfaat air agar mau terlibat dalam IJL, 3) Studi banding keberhasilan IJL di wilayah lain, dan 4) Perumusan perencanaan mekanisme IJL yang akan dibangun. Rekomendasi model mekanisme IJL yang disarankan adalah skema intermediary based transaction mechanisms dan FORDAS Garang sebagai lembaga perantara (intermediary).Imbal jasa lingkungan air (IJL)DAS Garangkesediaan membayar (WTP)Strategi dan Model Mekanisme Imbal Jasa Lingkungan Air dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) (Studi Kasus: DAS Garang Provinsi Jawa Tengah)