Yuli Astuti HidayatiDeden Zamzam BadruzzamanSHOFIYYA AULIA KARIMAH2024-05-162024-05-162024-01-13https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/200110160242Sektor peternakan berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti gas metana (CH4) melalui fermentasi enterik dan kotoran ternak. Hal ini dikarenakan hewan ternak berpotensi untuk menghasilkan emisi gas rumah kaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui populasi ternak dan total emisi gas metana (CH4) dari fermentasi enterik dan pengelolaan kotoran ternak serta di Kota Sukabumi, Kota Bogor, Kabupaten Sumedang,Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat menggunakan metode Tier-1 IPCC (2006). Data yang digunakan merupakan data populasi ternak yang diperoleh dari DKPP Jawa Barat tahun 2020-2022. Hasil analisis menunjukan estimasi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan peternakan sapi potong, sapi perah, domba, dan kambing di Kota Sukabumi, Kota Bogor, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat dari tahun 2020-2022 dari fermentasi enterik rata-ratanya sebesar 0,396014 Gg CH4/tahun dan dari pengelolaan kotoran ternak sebesar 0,11479 Gg CH4/tahun.ternakgas rumah kacametanaESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA YANG DIHASILKAN OLEH PETERNAKAN RUMINANSIA DI LIMA KOTA DAN KABUPATEN DI JAWA BARAT