Dudi AripinOpik Taofik HidayatANINDYA GRITA HAPSARI2024-11-262024-11-262020-01-10https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160621170009Enterococcus faecalis merupakan bakteri penyebab utama kegagalan perawatan endodontik dengan prevalensi mencapai 77% kasus. Sealer berperan penting dalam pengisian dan mempunyai fungsi sebagai agen antibakteri. Sealer biokeramik merupakan salah satu sealer saluran akar yang biokompatibel dan memiliki daya antibakteri yang baik namun masih sulit didapat di dalam negeri. Semen karbonat apatit merupakan biokeramik buatan dalam negeri yang bahan penyusunnya banyak tersedia di Indonesia dan mengandung thymoquinone 32 &#956;g/ml yang berfungsi sebagai agen antibakteri. Semen ini memiliki aktivitas antibakteri yang menyerupai sealer biokeramik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan daya antibakteri antara sealer biokeramik dan semen karbonat apatit yang berpotensi menjadi sealer terhadap Enterococcus faecalis ATCC 29212. Pengujian dilakukan dengan metode difusi pada 24 jam, metode total plate count dan pengukuran pH pada 20 menit, 24 jam, 72 jam dan 168 jam. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada daya antibakteri antara sealer biokeramik dan semen karbonat apatit terhadap Enterococcus faecalis ATCC 29212 menurut analisis ANAVA dan Post Hoc dengan t-test. Simpulan penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan pada daya antibakteri antara sealer biokeramik dan semen karbonat apatit yang berpotensi menjadi sealer pada 20 menit, 24 jam dan 72 jam, tetapi kedua bahan memiliki daya antibakteri yang sama pada 168 jam terhadap Enterococcus faecalis ATCC 29212.Semen Karbonat ApatitThymoquinoneSealer Biokeramik Enterococcus faecalisPERBEDAAN DAYA ANTIBAKTERI ANTARA SEALER BERBASIS BIOKERAMIK DAN SEMEN KARBONAT APATIT YANG BERPOTENSI MENJADI SEALER TERHADAP Enterococcus faecalis ATCC 29212