E. Kusnadi WikartaE. Kusnadi WikartaENY SUPRYHATUN2024-05-162024-05-162018-01-04https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/250120150008Pulau Panjang termasuk dalam kategori pulau kecil, tetapi memiliki potensi ekologi yang penting, potensi wisata dan perikanan. Pulau Panjang memiliki 2 ekosistem perairan penting, yaitu ekosistem terumbu karang dan padang lamun yang merupakan penghasil plasma nutfah bagi perairan sekitarnya. Meskipun mempunyai potensi untuk dikembangkan, Pulau Panjang bersifat rentan terhadap perubahan lingkungan. Meningkatnya tekanan ekologis pada pulau tersebut menyebabkan perubahan ekosistem dan habitat di perairan Pulau Panjang dan wilayah pesisirnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan luas daratan, ekosistem terumbu karang dan ekosistem padang lamun dari tahun 2001-2016, faktor-faktor yang menjadi pemicu perubahan luas daratan, ekosistem terumbu karang dan padang lamun serta arahan dan strategi pengelolaan Pulau Panjang Kabupaten Jepara. Penelitian dilaksanakan di Pulau Panjang Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan adalah campuran concurrent embedded strategy yang mengkombinasikan metode kuantitatif-kualitatif secara simultan tetapi bobot metodenya berbeda. Metode kuantitatif digunakan untuk mengukur perubahan garis pantai serta luasan daratan pulau akibat abrasi dan akresi serta luasan ekosistem perairan. Metode kualitatif untuk menggali faktor-faktor pemicu, tekanan, kondisi, dampak serta respon (DPSIR) yang terjadi serta arahan strategi pengelolaan Pulau Panjang. Pulau Panjang dari tahun 2001-2016 luas daratan Pulau Panjang mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya abrasi dan akresi. Panjang garis pantai .juga mengalami penurunan. Pada ekosistem perairan, luas terumbu karang hidup berkurang, luas terumbu mati bertambah dan luasan padang lamun mengalami penurunan. Faktor-faktor pemicu perubahan luasan daratan adalah aktifitas manusia (antropogenik) yang mengganggu keseimbangan ekosistem perairan sehingga faktor hidrooseanografi (faktor alam) yang mestinya stabil berubah menjadi destruktif. Pada ekosistem terumbu karang dan padang lamun yang menjadi pemicu adalah faktor alam, faktor antropogenik dan faktor sosial ekonomi. Arahan dan strategi pengelolaan terhadap perubahan luas daratan Pulau Panjang Kabupaten Jepara yaitu usaha-usaha rehabilitasi pantai dengan bangunan pelindung pantai maupun vegetasi alami, menjaga kelestarian pantai serta pengendalian sedimentasi sungai. Sedangkan untuk pengelolaan ekosistem perairan (ekosistem terumbu karang dan padang lamun) dengan revitalisasi, rehabilitasi, perlindungan SDA dan ekosistem perairan, pengendalian aktifitas pembangunan serta pengembangan aktifitas pemanfaatan SDA yang ramah lingkungan baik di Pulau Panjang maupun di Daratan Jepara agar ekosistem perairan tetap terjaga.pulau kecilabrasiakresiKAJIAN PERUBAHAN DARATAN DAN EKOSISTEM PERAIRAN PULAU PANJANG KABUPATEN JEPARA