Asri WidyasantiSarifah NurjanahANNISSA RAMADHANTI2024-05-162024-05-162023-04-11https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240110180073Jahe merah merupakan salah satu sumber minyak atsiri. Hidrodistilasi merupakan salah satu metode ekstraksi untuk mendapatkan minyak atsiri. Hidrodistilasi minyak atsiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya waktu dan rasio pelarut-bahan (SF ratio). Untuk meningkatkan rendemen minyak atsiri perlu dilakukan optimasi kombinasi faktor waktu dan rasio pelarut-bahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi proses yang optimum untuk mendapatkan rendemen yang tinggi, serta mengetahui kualitas minyak atsiri yang dihasilkan dengan acuan SNI minyak jahe No. 06-1312-1998. Optimasi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan Central Composite Design (CCD). Perlakuan hidrodistilasi yang diberikan merupakan kombinasi faktor waktu penyulingan selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam serta faktor rasio pelarut-bahan yaitu 8:1, 10:1, dan 12:1. Parameter yang diamati adalah rendemen, kadar sisa pelarut, bobot jenis, indeks bias, dan bilangan asam. Hasil penelitian menunjukkan variabel waktu dan rasio pelarut tidak berpengaruh terhadap rendemen, tetapi interaksi keduanya berpengaruh terhadap kadar sisa pelarut. Proses optimasi menghasilkan solusi waktu 6 jam dan volume pelarut 720 mL (rasio 12:1) yang menghasilkan minyak atsiri dengan rendemen sebesar 0,14% dengan kadar sisa pelarut 3,347%. Hasil pengujian kualitas minyak atsiri adalah 0,8794 untuk bobot jenis, 1,473 untuk indeks bias, dan 2,13 mg KOH/g untuk bilangan asam. Minyak atsiri jahe merah pada kondisi optimum memenuhi persyaratan SNI No. 06-1312-1998 pada parameter bobot jenis dan indeks bias.Minyak AtsiriJahe MerahHidrodistilasiOptimasi Kondisi Ekstraksi Minyak Atsiri Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dengan Metode Hidrodistilasi Menggunakan Response Surface Methodology (RSM)